Ternate, 7/6 (Antara Maluku) - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengajak masyarakat Maluku Utara meningkatkan kewaspadaan di masing-masing lingkungan terhadap kemungkinan penyusupan oleh kelompok bersenjata ISIS.
"Terkait adanya gerakan ISIS di Marawi, Filipina, kita perlu mewaspadai ada upaya infiltrasi dari kelompok tersebut. Kita perlu meningkatkan kewaspadaan dan mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan," kata Panglima saat menyampaikan ceramah pada Safari Ramadhan di Masjid raya Al Munawar Kota Ternate, Kamis.
Panglima juga berpesan kepada masyarakat untuk dapat berperan sebagai sistem peringatan dini bagi lingkungannya dengan melaporkan setiap ada warga baru yang aktivitasnya mencurigakan, kepada aparat TNI atau Polri terdekat sehingga akan memperkecil ruang gerak kelompok tersebut di seluruh Nusantara.
Selain itu, Gatot menyerukan masyarakat Maluku Utara untuk menjaga persatuan, dan kesatuan serta menjaga semangat Islam sebagai agama "rahmatan lil alamin".
Dalam kesempatan tersebut Panglima menyampaikan bahwa perjuangan panjang bangsa Indonesia merebut kemerdekaan dari bangsa penjajah atas persatuan dan kesatuan secara nasional, perlawanan secara kedaerahan berlangsung selama lebih dari 343 tahun.
Perlawanan itu kurang efektif hingga akhirnya dengan gagasan para kiai dan kaum muda mendeklarasikan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 yang mempersatukan para pemuda dari seluruh Nusantara dan melakukan perjuangan secara nasional.
Perjuangan itu dimulai dari organisasi Boedi Oetomo
Sumpah Pemuda terbukti ampuh merebut kemerdekaan dalam waktu relatif singkat yaitu 17 tahun kemudian bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Selain itu, Panglima TNI juga menyampaikan, beruntunglah hidup di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mayoritas beragama Islam yang sesungguhnya yaitu "rahmatan lil alamin`.
Salah satu buktinya adalah aksi 411, 212 dan aksi-aksi masif lain membuat banyak orang khawatir akan terjadi kekacauan, tetapi secara keseluruhan ternyata berjalan aman dan damai.
Ia mengingatkan, sangatlah penting menjaga ukhuwah islamiah yang berdasarkan persatuan dan kebinekaan bangsa ketika dewsa ini ada yang berupaya mengadu domba antar umat Islam maupun umat agama lain sehingga menimbulkan konflik.
"Oleh karenanya kita perlu waspada dan kembali merapatkan barisan dengan mengamalkan kembali jati diri bangsa Indonesia yang sesungguhnya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017
"Terkait adanya gerakan ISIS di Marawi, Filipina, kita perlu mewaspadai ada upaya infiltrasi dari kelompok tersebut. Kita perlu meningkatkan kewaspadaan dan mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan," kata Panglima saat menyampaikan ceramah pada Safari Ramadhan di Masjid raya Al Munawar Kota Ternate, Kamis.
Panglima juga berpesan kepada masyarakat untuk dapat berperan sebagai sistem peringatan dini bagi lingkungannya dengan melaporkan setiap ada warga baru yang aktivitasnya mencurigakan, kepada aparat TNI atau Polri terdekat sehingga akan memperkecil ruang gerak kelompok tersebut di seluruh Nusantara.
Selain itu, Gatot menyerukan masyarakat Maluku Utara untuk menjaga persatuan, dan kesatuan serta menjaga semangat Islam sebagai agama "rahmatan lil alamin".
Dalam kesempatan tersebut Panglima menyampaikan bahwa perjuangan panjang bangsa Indonesia merebut kemerdekaan dari bangsa penjajah atas persatuan dan kesatuan secara nasional, perlawanan secara kedaerahan berlangsung selama lebih dari 343 tahun.
Perlawanan itu kurang efektif hingga akhirnya dengan gagasan para kiai dan kaum muda mendeklarasikan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 yang mempersatukan para pemuda dari seluruh Nusantara dan melakukan perjuangan secara nasional.
Perjuangan itu dimulai dari organisasi Boedi Oetomo
Sumpah Pemuda terbukti ampuh merebut kemerdekaan dalam waktu relatif singkat yaitu 17 tahun kemudian bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Selain itu, Panglima TNI juga menyampaikan, beruntunglah hidup di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mayoritas beragama Islam yang sesungguhnya yaitu "rahmatan lil alamin`.
Salah satu buktinya adalah aksi 411, 212 dan aksi-aksi masif lain membuat banyak orang khawatir akan terjadi kekacauan, tetapi secara keseluruhan ternyata berjalan aman dan damai.
Ia mengingatkan, sangatlah penting menjaga ukhuwah islamiah yang berdasarkan persatuan dan kebinekaan bangsa ketika dewsa ini ada yang berupaya mengadu domba antar umat Islam maupun umat agama lain sehingga menimbulkan konflik.
"Oleh karenanya kita perlu waspada dan kembali merapatkan barisan dengan mengamalkan kembali jati diri bangsa Indonesia yang sesungguhnya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017