Ambon, 21/6 (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Said Assagaff meminta warga di Negeri Kailolo, Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah menjadikan bulan suci Ramadhan 1438 Hijriah sebagai momentum untuk meninggalkan dan menghilangkan kebiasaan buruk.

"Jadikan Ramadhan sebagai momentum untuk meninggalkan berbagai kebiasaan buruk dan mengubahnya dengan perilaku yang baik dan berdampak positif, sehingga mendapatkan pahala di kemudian hari," ujar Gubernur said saat melakukan Safari Ramadhan di Negeri Kailolo, Pulau Haruku, kabupaten Maluku Tengah, Rabu.

Gubernur Said yang didampingi Pangdam XVI Pattimura, Mayjen TNI. Donny Munardo mengatakan sifat buruh yang perlu diubah yakni kebiasaan suka "bakalai" (berkelahi) prlu dihilangkan, karena dampaknya memunculkan tsigma bahwa warga di negeri adat tersebut, bertemperamen keras dan suka melakukan keonaran.

"Jadi kebiasaan `bakalai` sebaiknya dihilangkan dan diganti atau beralih ke budaya "baku bae" (berbaikan) serta dari kebiasaan "baku marah" (cekcok) menjadi budaya "baku sayang" ( saling sayang) serta dari budaya "talamburang" (tidak teratur atau amburadul) menjadi budaya "kalesang" (merawat, melestarikan)," ujarnya.

Budaya lain yang perlu dihilangkan warga Negeri Kailolo diantaranya "makang puji" (sombong) dan tinggi diri menjadi budaya rendah hati, dari budaya "baku malawang" (bertengkar) menjadi diskusi atau "bacarita" (bercerita), dari "kewel" (cerita bohong) menjadi budaya baca - tulis dan budaya kerja.

Begiut pun dari budaya ambtenar menjadi wirausaha, budaya "manggurebe" (berebutan) menjadi budaya "baku kele" (saling mendukung), dari "takisu" ke budaya percaya diri, budaya sopi (minum tuak) menjadi ke budaya ngopi (warung kopi), "parlente" atau abuleke menjadi budaya jujur, budaya "galojo" (rakus) menjadi "baku bage" (saling berbagi), serta budaya "padede" (cengeng) dan "balagu" (sikap suka-tidak suka) menjadi budaya "Arika" (gesit).

"Dengan merubah kebiasaan-kebiasaan tersebut maka orang Maluku akan lebih maju selangkah ke depan dan menjadi daerah yang dirahmati oleh Allah SWT," tandasnya.

Dia menegaskan, Nabi Muhammad SAW juga mengimbau umatnya untuk menjauhi kejahatan dan sikap saling menyakiti serta saling mencintai serta menyiarkan perdamaian antara sesama umat manusia.

Dia berharap harmonisasi kehidupan antarumat beragama di Pulau Haruku senantiasa terpelihara dan ditingkatkan setiap waktu, sehingga memperkuat kesan provinsi Maluku sebagai laboratorium kehidupan beragama terbaik di Indonesia.

Gubernur memanfaatkan safari Ramadhan untuk memberikan bantuan hibah kepada Panitia Pembangunan Mushola Madrsah Tsanawiyah (MTs) Al Islah Negeri Kailolo, Panitia Pembangunan Rumah Asat Pikal Negeri Kailolo, Panitia Pembangunan Mushola Habiibul Mukhtar serta santunan untuk 100 anak yatim piatu.

Sedangkan Pangdam Donny Munardo, mengajak warga Kailolo untuk menjaga persatuan dan persaudaraan antarwarga di Pulau Haruku, serta memelihara dan meningkatkan stabilitas keamanan di daerah tersebut.

"Dengan persatuan dan persaudaraan yang kuat, maka seluruh komponen bangsa di Negeri ini dapat bergerak bersama untuk melaksanakan berbagai program pembangunan yang berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga," katanya.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017