Ambon, 25/6 (Antara Maluku) - Para nelayan tradisional diimbau mewaspadai hujan lebat disertai petir di laut Arafura, Kabupaten Kepulauan Aru pada beberapa hari kedepan.

Kepala BMKG Stasiun Pattimura Ambon, George Mahubessy, dikonfirmasi, Minggu, mengatakan, kondisi cuaca ini dipengaruhi adanya awan gelap (Cumulonimbus) di lokasi tersebut dapat menimbulkan angin kencang dan menambah tinggi gelombang.

Para nelayan di Kepulauan Aru harus mematuhi peringatan dini yang dikeluarkan BMKG melalui masing - masing Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten maupun kota.

Apalagi, Kabupaten Kepulauan Aru secara geografis dekat dengan Australia.

Karena itu, para nelayan di Kabupaten Kepulauan Aru hendaknya tidak memaksakan diri menangkap ikan dengan mengandalkan armada tradisional karena gelombang mencapai empat meter.

Armada tradisional tidak kuat menahan kondisi cuaca tersebut dengan sewaktu - waktu terjadi perubahan kecepatan angin sehingga mempengaruhi tinggi gelombang.

"Jadi imbauan kondisi cuaca telah disampaikan melalui masing - masing BPBD di sembilan kabupaten dan dua kota, termasuk para Bupati maupun Wali Kota," kata George.

Dia mengingatkan, bila terjadi kondisi cuaca ekstrim, maka Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.

Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017