Ambon, 24/7 (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Said Assagaff meresmikan pergantian nama baru rumah sakit umum Daerah (RSUD) Tulehu, Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon, kabupaten Maluku Tengah, menjadi RSUD dr. Ishak Umarella, Senin.

"Pergantian nama RSUD ini bukanlah sebuah proses seremonial biasa, tetapi memiliki nuansa idiologis sangat kental karena almarhum dr. Ishak Umarella berjasa untuk perkembangan dunia kesehatan di Maluku," kata Gubernur, Said saat peresmian nama baru RSUD Tulehu.

Menurut Gubernur, dalam pendekatan sosio - kulturual pemberian nama baru secara psikologis akan menjadi sumber inspirasi bagi kemajuan RSUD tersebut.

Apalagi nama dr. H. Ishak Umarella yang disematkan untuk RSUD Tulehu merupakan tokoh yang dinilai berjasa serta menjadi panutan banyak orang di Maluku.

Dia mengatakan hingga saat ini tercatat di Indonesia, terdapat 2.602 rumah sakit, baik milik Pemerintah Pusat, pemerintah provinsi, kabupaten/kota Pemerintah, TNI dan Polri, BUMN maupun swasta dan namanya mengabadikan pengabdian sosok dokter yang berjasa mengangkat derajat kesehatan di masing-masing daerah.

"Sejauh ini belum ada regulasi yang mewajibkan nama rumah sakit menggunakan nama seorang dokter yang berjasa memperbaiki atau meningkatkan masalah kesehatan daerahnya. Tetapi pergantian nama RSUD Tulehu menjadi RSUD dr. I Umarella diharapkan mampu memotivasi dan mengilhami seluruh civitas yang bekerja di rumah sakit setempat untuk memberikan pelayanan kesehatan prima kepada masyarakat," ujarnya.

Kendati demikian, menurutnya, pergantian nama RSUD tersebut mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan No.56 Tahun 2014 pasal 77 yang menyatakan penamaan rumah sakit milik pemerintah dan pemerintah daerah dilarang menggunakan nama orang yang masih hidup dan harus memperhatikan nilai dan norma agama, sosial budaya dan etika.

"Almarhum dr. H. Ishak Umarella adalah putera negeri Tulehu, anak dari H. Abdul Hamid bin Abdul Wahab Umarella dan Hj. Maryam bin Abdurrahman Nahumarury. Selama hidup kapasitasnya sebagai seorang dokter tidak diragukan lagi dan banyak berjasa untuk peningkatan masalah kesehatan di Maluku pada umumnya," tegas Gubernur.

Sosok Ishalk Umarella, lanjunya, selain pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial Provinsi Maluku, juga pernah menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit Al-Fatah Ambon dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku.

"Karena itu penggunaan penyematan namanya kepada RSUD Tulehu sebagai bentuk penghormatan kepada alamarhum atas jasa-jasanya," katanya.

Menyinggung proses penamaan RSUD Tulehu ini, Gubernur menyatakan, sudah dilakukan sejak September 2015 dan diusulkan dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Nama RSUD Tulehu menjadi RSUD dr. H. Ishak Umarella serta disahkan melalui Peraturan Gubernur Maluku No.46 Tahun 2017 tentan Pemberian Nama RSUD Tulehu Provinsi Maluku menjadi RSUD dr. H. ishak Umarella.

Proses penamaan RSUD Tulehu ini, juga tidak terlepas dari pertemuan dengan Jajaran Muspika setempat, Raja dan para Saniri, tokoh adat, agama dan pemuka masyarakat Tulehu, serta pernyataan sikap masyarakat yang menyetujui pergantian Nama RSUD Tulehu, di samping permohonan izin pihak keluarga untuk penggunaan dr. Hi Ishak Umarella pada RSUD Tulehu.

"Pesan moral dari pihak keluarga bahwa penggunaan nama dr. H. Ishak Umarella, bukanlah untuk dibangga-banggakan atau diperlakukan istimewa, tetapi sejatinya penggunaan nama ini diharapkan agar semua pihak terkhusus, para dokter dan tenaga kesehatan di RSUD tersebut dapat memaknai semangat dan inspirasinya," tandas Gubernur.

Dia mengemukakan,almarhum Ishak Umarella dalam ingatannya adalah sosok seorang dokter yang memiliki loyalitas serta dedikasi tinggi dalam menjalankan profesinya.

"Almarhum adalah sosok profesional, pekerja keras, ikhlas dalam pengabdian tanpa pamrih, jujur, tegas, dan baik dengan semua orang, di samping menjadi panutan di bidang keagamaan dan termasuk dalam deretan ulama terkenal di Maluku pada zamannya," katanya.

Almarhum dipandang mampu memadukan bidang kedokteran dan agama dalam melaksanakan profesinya. Jadi, tidak hanya mengobati raga pasiennya yang sakit, tetapi juga rohaninya, sehingga dinilai layak menjadi panutan bagi para dokter yang bertugas di Maluku saat ini.

"Karena itu keuletan dan ketokohannya dalam membangun dan memajukan dunia kesehatan di Maluku perlu diteladani oleh para dokter dan tenaga kesehatan di daerah ini, sehingga perkembangan dunia kesehatan daerah ini kedepan lebih profesional," tegas Gubernur Said.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017