Ternate, 25/7 (Antara Maluku) - Pemerintah Amerika Serikat (AS) memperkuat program perikanan di Maluku Utara (Malut) guna memberdayakan ketahanan penghidupan masyarakat pesisir melalui peluncuran program perikanan dari USAID Indonesia.

"USAID SEA Project adalah proyek yang didanai oleh USAID yang mengimplementasi tata kelola sumber daya perikanan dan kelautan serta konservasi keanekaragaman hayati laut. Proyek ini selama lima tahun dan sudah dimulai sejak Maret 2016," kata Direktur Proyek USAID SEA, Alan White, di Ternate, Selasa.

Bahkan, USAID SEA diimplementasikan oleh Tetra Tech dan konsorsium mitra yaitu WWF, WCS, CTC, MDPI, Marine Change, AP2HI, dan RARE.

Kegiatan USAID SEA dilakukan pada tingkat nasional, provinsi serta lokal di Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara yang termasuk di dalam Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 715 Indonesia.

Menurut dia, kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan pengelolaan perikanan dan kawasan perlindungan laut guna meningkatkan produktivitas perikanan, konservasi, dan pemanfaatan berkelanjutan serta memperkuat kapasitas kepemimpinan dari pemerintah lokal dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

"Program USAID SEA Fair Trade untuk perikanan tangkap di Malut diluncurkanpada 25 Juli 2017. Program ini memperkenalkan sistem sertifikasi dan pengelolaan distribusi perikanan tangkap untuk menjaga keseimbangan pasokan ikan, termasuk memberikan insentif bagi nelayan tersertifikasi," ujar Alan.

Selain itu, terdapat alokasi berbincang dengan media setelah acara peluncuran tersebut. Agenda beserta penjelasan program terlampir sebagai bahan referensi.

Sedangkan, Manager Program USAID Indonesia, Celly Catharina saat membuka peluncuran kedua kegiatan Sistem Perdagangan Adil di Malut menyatakan, peluncuran program ini bertepatan dengan dilakukannya perencanaan kerja proyek USAID SEA Area Malut.

Dia mengakui, untuk pencapaian tahun pertama proyek USAID SEA ini meliputi penyusunan dan analisa data-data perikanan, status sosio-ekonomi, kondisi biofisik Malut pesisir dalam pengembangan sumber daya lautnya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017