Ambon, 9/8 (Antara Maluku) - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku Bambang Hermanto mengungkapkan, sesuai data posisi Mei 2017, di daerah ini tercatat 1.192 investor pasar modal dengan nilai transaksi saham Rp18,64 miliar dan total aset Rp32,69 miliar.

"Tingkat inklusi ini kami yakin akan semakin meningkat seiring dengan sinergitas program kerja dari OJK selaku regulator, Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku Self Regulatory Organization di sektor pasar modal dan para pelaku usaha pasar modal," kata Bambang, di Ambon, Selasa.

Ia mengatakan hal itu pada pembukaan Kompetisi Nasional Games Investasi Pasar Modal 2017 kerja sama OJK dengan Perwakilan BEI Ambon, Phillip Sekuritas Indonesia, Bagian Pengaturan Transaksi dan Lembaga Efek-Departemen Pengawasan Pasar Modal IA OJK.

Peserta kompetesi sebanyak 140 mahasiswa dari lima Perguruaan Tinggi di Kota Ambon yakni Universitas Pattimura (Unpatti), Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, Universitas Darussalam (Unidar) Ambon, dan Politeknik Negeri Ambon.

Kegiatan itu dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia Ambon, Alberto Fasaamuri Dachi, Regional Manager Phillip Sekuritas Indonesia Ivan Chandra dan para Dosen Fakultas Ekonomi dari lima Perguruan Tinggi di Ambon.

Menurut Bambang kegiatan komptesi ini dikenal dengan istilah "Stocklab Competition" bertujuan untuk memperkenalkan sektor pasar modal terutama kepada mahasiswa dengan cara yang menyenangkan dan menarik, sehingga mudah dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat.

"Kompetisi ini menyasar mahasiswa, karena sebagai kalangan terpelajar dan agen perubahan di masyarakat, diharapkan pengetahuan yang diserap para peserta kompetisi akan lebih massif berdampak pada lingkungan sekitar dan meluas kepada masyarakat," katanya.

"Kompetesi ini juga diharapkan pengetahuan dan ketertarikan mahasiswa akan berbanding lurus pada peningkatan literasi sektor pasar modal dan pada akhirnya juga meningkatkan inklusi pasar modal di Indonesia," tambahnya.

Kondisi ini, lanjut Bambang, menjadi tantangan sekaligus peluang dalam pengembangan sektor pasar modal di Provinsi Maluku, bersinergi dengan sektor Perbankan dan IKNB (Inkulsi Keuangan Non Bank) untuk berkontribusi lebih optimal dalam pembangunan ekonomi Indonesia.

Karena itu, katanya, berdasarkan hasil Survey Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2016, Indeks Literasi Keuangan sektor pasar modal adalah sebesar 4,40 persen terendah dari seluruh sektor di industri jasa keuangan Indonesia, hal ini memberikan gambaran bahwa tingkat pemahaman masyarakat terhadap pasar modal masih tergolong rendah.

"Rendahnya literasi ini, berkorelasi terhadap tingkat pemanfaatan instrumen pasar modal dalam berinvestasi, yang terlihat dari indeks inklusi keuangan pasar modal yang tercatat sebesar 1,25 persen juga terendah dari seluruh sektor jasa keuangan," ujarnya.

Bambang mengatakan masyarakat di Provinsi Maluku patut berbangga, karena komitmen OJK, BEI dan Phillip Sekuritas Indonesia dalam pengembangan sektor pasar modal sangat tinggi, dimulai dengan diresmikannya Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Ambon bersamaan dengan pembukaan Galeri Investasi di FEB Unpatti pada Desember 2016.

Selanjutnya pembukaan Galeri Investasi di Universitas Kristen Indonesia Maluku dan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Ambon, kerja sama FEB Unpatti dengan The Indonesia Capital Market Institute (TICMI) dan terakhir pembukaan Galeri Investasi Mobile di FEB Unpatti.

"Kompetesi ini sebagai bagian dari upaya memasyarakatkan pasar modal, OJK berkerja sama dengan BEI dan stakeholder lainnya melaksanakan Kompetisi Nasional Games Investasi Pasar Modal 2017 untuk penyisihan wilayah Ambon," katanya.

Karena itu sebagai generasi muda di Kota Ambon, lanjut Bambang setelah selesai dari Perguruan Tinggi bisa menjadi pemilik perusahaan melalui pasar modal, investor yang sukses di pasar modal dan bahkan pemilik perusahaan yang bisa terlisting di pasar modal.

Bambang mengatakan Stocklab Competition 2017 diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian peringatan 40 Tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia.

Selain Stocklab Competition, OJK bekerja sama dengan BEI dan stakeholder sektor pasar modal juga melaksanakan kegiatan donor darah yang diselenggarakan di 27 kota di seluruh Indonesia, termasuk Kota Ambon.

"Ambon adalah kota ke 19 penyelenggara Stocklab Competition 2017, setelah dilaksanakan di 18 kota besar lainnya seperti Medan, Palembang, Bandung, Surabaya, Makassar, Manado, Denpasar, Jogyakarta, Semarang, Kendari dan Pontianak. Setelah Ambon, juga akan dilaksanakan penyisihan untuk wilayah Jadetabek," ungkapnya.

Pelaksanaaan kompetisi di berbagai kota ini, tambah Bambang merupakan penyisihan bagi wilayahnya masing-masing, dan para juara akan mengikuti babak final tingkat nasional yang akan diselenggarakan di kantor pusat Bursa Efek Indonesia - Jakarta pada 21-22 Agustus 2017.

"Pada kesempatan ini saya mengapresiasi setinggi tingginya kepada lima Perguruan Tinggi di Ambon, Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Ambon, Phillip Sekuritas Indonesia dan stakeholder lainnya yang telah berkolaborasi mewujudkan kegiatan ini. Semoga dapat menjadi garda terdepan dalam mengenalkan dan mendekatkan masyarakat dengan instrumen investasi pasar modal," harap Bambang.

Pewarta: Rofinus E. Kumpul

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017