Ternate, 16/8 (Antara Maluku) - Komunitas facebooker di Provinsi Maluku Utara (Malut) yang tergabung dalam organisasi Republik Basedu berupaya menghidupkan kembali kearifan lokal babari atau gotong royong dalam kehidupan sosial masyarakat di daerah ini.

"Pada Zaman dahulu babari selalu mewarnai kehidupan sosial masyarakat di Malut, dalam membangun rumah misalnya selalu dikerjakan secara babari, tetapi dewasa ini kearifan lokal itu telah merebup dan dihentikan dengan sifat individual," kata ketua Republik Basebu, Muhammad Adam di Ternate, Rabu.

Oleh Karena itu, para facebooker di Malut yang tergabung dalam Republik Basedu merasa terpanggil untuk menghidupkan kembali kearifan lokal babari itu dengan memanfaatkan media sosial, yang sekaligus untuk mendorong pemanfaatan media sosial dengan kegiatan yang produktif.

Menurut Muhammad Adam, salah satu program yang dilakukan Republik Basedu untuk menghidupkan kembali kearifan lokal adalah bedah rumah bagi warga kurang mampu.

Dalam program itu, para facebooker anggota Rupublik Basedu melakukan pemantauan di lingkungan masing-masing dan jika menemukan ada rumah tidak layak huni milik warga kurang mampu langsung di foto dan kemudian di aplod di facebook, sehingga disaksikan oleh seluruh anggota.

"Rumah tersebut kemudian kita kaji bersama dan jika dinilai layak untuk dibedah kita langsung mengkordinir seluruh anggota untuk menyalurkan bantuan sesuai dengan kemampuan masing-masing," katanya.

Jika bantuan dinilai sudah cukup, langsung dibelikan bahan bangunan dan dibawa ke rumah yang akan dibedah, selanjutnya untuk pembangunan rumah itu dikordinasikan dengan warga setempat agar bisa ditangani secara babari.

Muhammad Adam menambahkan, saat ini pihaknya tengah menangani rumah seorang warga tidak mampu di Kelurahan Akehuda, Kota Ternate yang kondisinya hanya beratapkan tenda plastik dan sebelumnya telah melakukan kegiatan serupa di Kabupaten Halmahera Barat, Halmahera Timur dan Kota Tidore Kepulauan.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017