Ambon, 17/8 (Antara Maluku) - Komunitas Peduli Sungai Batu Bulan mengibarkan bendera merah putih memperingati HUT ke-72 Republik Indonesia di bantaran sungai Batu Gajah kota Ambon, Kamis.

Pengibaran bendera merah putih dilakukan bersama warga masyarakat kelurahan Batu Gajah RT 004/005, dengan inspektur upacara Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Ambon Morits Lantu.

Petugas pengibar bendera bersama peserta upacara mengenakan baju khas Maluku baju cele berwarna merah, sedangkan komandan upacara yang juga merupakan kewang lingkungan hidup, mengenakan baju berwarna hitam yang dipadukan dengan kain merah di pinggang dan kepala.

Upacara di bantaran sungai dipelopori komunitas peduli sungai Batu Bulan yang didirikan sejak tahun 2014 paska bencana alam banjir di Kota Ambon tahun 2012 dan 2013, Ketua RT 004/005 Batu Gajah sekaligus ketua Komunitas Peduli Sungai Bulan, Matheos Sahuleka.

"Pelaksanaan upacara di bantaran sungai telah kami lakukan sejak tiga tahun lalu, sebagai bentuk kepedulian dalam memelihara sungai sebagai salah satu sumber kehidupan," katanya.

Ia mengatakan, sungai merupakan tempat aktivitas masyarakat di lingkungan RT 004/005, sehingga kami melakukan upacara di bantaran sungai, selain itu juga karena keterbatasan lahan.

"Kami tidak memiliki lokasi upacara, sehingga kesepakatan masyarakat upacara HUT RI ke 72 dilaksanakan di bantaran sungai, sekaligus upaya untuk menjaga kebersihan sungai," katanya.

Bantaran sungai Batu Gajah tidak hanya dilaksanakan upacara memperingati HUT RI, tetapi lokasi tersebut juga digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan keagamaan seperti hari natal, paskah dan kegiatan simulai bencana banjir.

"Kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai telah ditinggalkan paska bencana banjir tahun 2012 dan 2013 lalu, saat ini warga lebih berhati- hati dan terus meningkatkan kepeduliannya terhadap kebersihan lingkungan terutama sungai," ujarnya.

Komunitas Batu Bulan menjadi salah satu nominator untuk meraih predikat sebagai kelompok peduli sungai terbaik tingkat nasional tahun 2016, yang digelar Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan, Ditjen Sumberdaya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), untuk menggugah dan meningkatkan partisipasi masyarakat untuk peduli dan menjaga kebersihan sungai.

Komunitas ini semenjak dibentuk hingga saat ini telah mengikuti sejumlah kegiatan lokal maupun nasional. Tahun 2016 terpilih mewakili Provinsi Maluku dan berhasil masuk enam besar.

Tahun 2017 kembali mewakili Maluku dan bersanding melawan 38 komunitas di Indonesia dan berhasil masuk delapan besar.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017