Ambon (ANTARA) - Komunitas Bengkel Sastra Maluku (BSM) mengangkat isu ekolinguistik dalam kegiatan diskusi buku bertajuk “Rumah, Bahasa, dan Alam: Membaca Ekolinguistik dalam Buku KRTMP” yang digelar di Ambon, Maluku.
Ketua BSM Marthen Reasoa mengatakan, diskusi buku merupakan kegiatan berbasis komunitas yang bertujuan mempertemukan pembaca, penulis, penggiat budaya, dan masyarakat dalam satu ruang dialog untuk membedah karya sastra secara kritis dan apresiatif.
“Kegiatan ini menjadi ruang apresiasi dan kritik sastra, sekaligus upaya menghidupkan literasi di Kota Ambon dan Maluku,” katanya di Ambon, Sabtu.
Diskusi ini menghadirkan penulis buku KRTMP, Theo, serta pembicara utama, akademisi Rona da Costa, yang membahas karya tersebut dari perspektif ekolinguistik. Selain itu, kegiatan ini juga menampilkan musikalisasi puisi sebagai bentuk kreativitas sastra lintas media.
Program ini didukung oleh Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan melalui Direktorat Pengembangan Budaya Digital dalam Program Penguatan Komunitas Sastra Tahun 2025.
BSM berharap kegiatan tersebut dapat memperkuat ekosistem sastra di Maluku serta memperluas pemahaman masyarakat tentang hubungan antara bahasa, sastra, dan lingkungan.
Melalui diskusi ini, BSM juga berupaya menumbuhkan kesadaran ekologis dalam praktik berkarya dan berbahasa, agar sastra tidak hanya dipandang sebagai bentuk estetika, tetapi juga sebagai medium reflektif terhadap perubahan sosial dan lingkungan.
“Ke depan, kami BSM berencana menggelar lebih banyak kegiatan sejenis yang memadukan kajian ilmiah, seni pertunjukan, dan partisipasi komunitas, guna menjadikan Ambon sebagai salah satu pusat gerakan literasi budaya di kawasan Timur Indonesia,” ucapnya.
Selain memperkuat jaringan antar-komunitas, kegiatan ini juga menjadi ajang kolaborasi kreatif antara BSM dan berbagai lembaga, termasuk Gramedia Ambon dan media lokal, yang turut mendorong terciptanya ruang literasi publik yang lebih terbuka dan berkelanjutan.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber, moderator, serta tim musikalisasi puisi yang menampilkan alih wahana karya-karya dalam buku KRTMP. Peserta terdiri atas komunitas sastra dan literasi, akademisi, seniman, serta masyarakat umum.
