Ternate, 21/8 (Antara Maluku) - Pembangunan galangan kapal di Sidangoli, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara (Malut) sepenuhnya didanai investor, sedangkan untuk lahannya harus disiapkan oleh pemerintah daerah setempat.

"Selain lahan, Pemkab Halmahera Barat juga harus membangun infrastruktur penunjang, khususnya akses jalan ke lokasi pembangunan galangan kapal," Kepala Dinas Penindustrian dan Perdagangan Halmahera Barat Martinus Jawa di Ternate, Senin.

Pemkab Halmahera Barat awalnya memperjuangkan pembangunan galangan kapal tersebut didanai pemerintah pusat, namun belakangan ada investor yang tertarik mengalokasikan investasinya pada pembangunan galangan kapal itu karena dinilai memiliki prospek cerah.

Ia mengaku, belum mengetahui dana yang akan diinvestasikan investor dalam pembangunan galangan kapal tersebut, namun untuk realisasi pembangunannya dipastikan paling lambat dimulai tahun 2018.

Fasilitas galangan kapal di Malut sudah lama dinantikan, terutama para pemilik kapal di daerah ini, baik kapal penumpang maupun kapal barang, karena selama ini jika mereka ingin melakukan perbaikan kapal harus ke provinsi lain.

"Pemprov Malut dan seluruh pemkab/pemkot di Malut juga sangat membutuhkan fasilitas galangan kapal, karena selama ini ketika memprogramkan proyek pengadaan bantuan kapal untuk masyarakat, misalnya kapal ikan harus memesannya dari luar daerah, sehingga anggarannya menjadi lebih besar," katanya.

Bagi Pemkab Halmahera Barat, pembangunan galangan kapal tersebut akan memberi kontribusi tersendiri, di antaranya akan menjadi sumber pendapata daerah dan memberikan lapangan kerja bagi para pencari kerja di daerah ini.

Martinus Jawa menambahkan, lahan untuk lokasi pembangunan galangan kapal di Sidangoli sudah lama disiapkan Pemkab Halmahera Barat, sehingga ketika investor akan membangunan tidak lagi dihambat masalah lahan, seperti sering terjadi di daerah lain dalam pembangunan proyek investasi melibatkan investor.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017