Ambon, 22/8 (Antara Maluku) - Dusun Air Salak, Desa Waiheru, Kecamatan Baguala, dicanangkan sebagai kampung Keluarga Berencana (KB) di kota Ambon.

Pencanangan Kampung KB ditandai dengan pemukulan tifa oleh Sekretaris Kota Ambon Anthony Gustaf Latuheru didampingi Sekretaris KP-BKKBN Maluku, Renta Rego, di Ambon, Selasa.

Sekretaris Kota Ambon Anthony Gustaf Latuheru mengatakan, kampung KB merupakan program pemerintah yang merupakan impelementasi dari program nawacita kelima yakni meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

Program kampung KB secara nasional dicanangkan Presiden Joko Widodo pada Januari 2016 dan dilanjutkan oleh pemerintah Kabupaten atau Kota, dengan membentuk Kampung KB minimal satu kampung pada setiap kecamatan di tahun 2017.

"Pencanangan kampung KB berkaitan dengan kependudukan yakni tidak hanya bertujuan untuk mengurus keluarga berencana semata namun juga untuk memberdayakan masyarakat di kampung tersebut," katanya.

Ia mengatakan, pencanangan ini diharapkan dapat mendorong timbulnya kesadaran dan partisipasi masyarakat untuk bersama-sama pemerintah melaksanakan pembangunan, melalui kegiatan kreatif masyarakat berbasis kearifan lokal yang dapat mendorong kualitas hidup serta ketahanan dan kesejahtraan keluarga.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Ambon, Marthen Keiluhu menjelaskan, Kampung KB telah dicanangkan di tiga kecamatan yakni Negeri Batu Merah kecamatan Sirimau, Desa Tawiri kecamatan Teluk Ambon dan Desa Waiheru Kecamatan Baguala.

Sedangkan untuk Kecamatan Nusaniwe dan Leitimur Selatan sesuai target pencanangan akan dilaksanakan akhir Agustus 2017.

"Program kampung KB merupakan program nasional karena itu kami diminta untuk membentuknya agar dapat membangun kualitas hidup manusia di daerah," katanya.

Ia menyatakan, upaya Pemkot Ambon mensukseskan program KB ditandai dengan dibentuknya kelembagaan program KB sesuai Peraturan Daerah (Perda) nomor 3 tahun 2014, tentang Badan Kependudukan Keluarga berencana (BKKB) kota Ambon.

"Penduduk merupakan modal dasar sekaligus faktor dominan dalam pembangunan, karena itu pengendalian jumlah penduduk dan peningkatan kualitas harus menjadi titik sentral dalam konsep pembangunan berkelanjutan," tandasnya.

Marthen menambahkan, dalam upaya mendukung pengelolaan kampung KB, dilakukan pelatihan kader untuk diterjunkan ke masyarakat sebagai ujung tombak dalam mengidentifikasi, memberikan motivasi, mediasi, mendidik, merencanakan dan mengadvokasi keluarga-keluarga rentan.

"Para kader kampung KB akan mengajarkan program pemberdayaan yakni bagaimana membangun SDM, perencanaan pernikahan, mendidik anak dan sejumlah program lainnya," katanya.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017