Beijing, 28/8 (Antara Maluku) - PT Taman Wisata Candi meminta bantuan Kedutaan Besar RI di Beijing untuk merealisasikan target kunjungan tiga juta wisatawan mancanegara sepanjang 2017.
"Mungkin KBRI Beijing bisa mengundang 'travel agent' (agen perjalanan wisata) sini agar bisa membawa wisatawan ke candi-candi kami," kata Direktur Teknik dan Infrastruktur TWC Retno Hardiasiwi kepada Antara di Beijing, Senin.
BUMN yang membawahi Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Ratu Boko tersebut berupaya meningkatkan kualitas objek-objek wisata di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengan itu.
"Tanpa bantuan dari pihak lain, kami merasa kesulitan mendatangkan tiga juta wisman itu," katanya didampingi Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kemendikbud RI Harry Widianto.
Sementara itu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing Priyanto Wibowo mengatakan bahwa promosi candi selama ini dilakukan melalui pentas seni dan budaya yang digelar para mahasiswa asal Indonesia di sejumlah perguruan tinggi di daratan Tiongkok tersebut.
"Promosi luar ruang di China sering kali menghadapi kesulitan. Justru yang efektif adalah pentas seni para mahasiswa di kampus-kampus," katanya saat menemui rombongan dari TWC tersebut.
Ia mencontohkan pentas seni Rara Jonggrang yang dibawakan para mahasiswa asal Indonesia di Harbin, Provinsi Heilongjiang, beberapa waktu lalu cukup memukau perhatian ratusan warga China dan mahasiswa asing lainnya.
"Tidak saja menarik perhatian, melainkan juga mahasiswa asing dari berbagai negara antusias untuk dilibatkan dalam pentas tersebut, meskipun hanya peran kecil, seperti prajurit Jawa, sehingga tidak banyak dialog," tutur Priyanto, menambahkan.
Rara Jonggrang merupakan legenda atau cerita rakyat dari Jateng dan DIY yang mengisahkan cinta seorang pangeran kepada seorang putri yang berakhir dengan dikutuknya sang putri akibat tipu muslihat yang dilakukannya.
Cerita tersebut mengisahkan asal mula Candi Sewu, Candi Prambanan, Candi Ratu Boko, dan arca Dewi Durga yang ditemukan di dalam Candi Prambanan.
General Manager Taman Wisata Candi Prambanan, Pujo Suwarno dalam kesempatan itu menyebutkan bahwa selama periode Januari-Juli 2017 tercatat 3.592 wisatawan China yang mengunjungi candi yang berlokasi di perbatasan DIY-Jateng tersebut.
Pada 2016 jumlah wisatawan China yang mengunjungi Candi Prambanan mencapai angka 7.189 orang atau 3,46 persen dari jumlah total kunjungan wisman ke candi itu sebanyak 207.952 orang.
Selain wisata cagar budaya, pengelola Candi Prambanan menggelar pentas seni, drama, dan tari (sendratari) di pelataran candi yang pernah mengalami kerusakan akibat guncangan gempa pada 2006.
Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kemendikbud RI Harry Widianto menyebutkan bahwa Indonesia telah memiliki kerja sama dengan China di bidang pelestarian cagar budaya.
Oleh sebab itu, dalam kunjungannya ke China pada 27-30 Agustus 2017, rombongan tersebut akan melakukan studi banding ke sejumlah tempat di China, seperti Tembok Besar, Temple of Heaven, Kota Suzhou, Zhouzhuang, dan Yuyuan Garden.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017
"Mungkin KBRI Beijing bisa mengundang 'travel agent' (agen perjalanan wisata) sini agar bisa membawa wisatawan ke candi-candi kami," kata Direktur Teknik dan Infrastruktur TWC Retno Hardiasiwi kepada Antara di Beijing, Senin.
BUMN yang membawahi Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Ratu Boko tersebut berupaya meningkatkan kualitas objek-objek wisata di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengan itu.
"Tanpa bantuan dari pihak lain, kami merasa kesulitan mendatangkan tiga juta wisman itu," katanya didampingi Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kemendikbud RI Harry Widianto.
Sementara itu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing Priyanto Wibowo mengatakan bahwa promosi candi selama ini dilakukan melalui pentas seni dan budaya yang digelar para mahasiswa asal Indonesia di sejumlah perguruan tinggi di daratan Tiongkok tersebut.
"Promosi luar ruang di China sering kali menghadapi kesulitan. Justru yang efektif adalah pentas seni para mahasiswa di kampus-kampus," katanya saat menemui rombongan dari TWC tersebut.
Ia mencontohkan pentas seni Rara Jonggrang yang dibawakan para mahasiswa asal Indonesia di Harbin, Provinsi Heilongjiang, beberapa waktu lalu cukup memukau perhatian ratusan warga China dan mahasiswa asing lainnya.
"Tidak saja menarik perhatian, melainkan juga mahasiswa asing dari berbagai negara antusias untuk dilibatkan dalam pentas tersebut, meskipun hanya peran kecil, seperti prajurit Jawa, sehingga tidak banyak dialog," tutur Priyanto, menambahkan.
Rara Jonggrang merupakan legenda atau cerita rakyat dari Jateng dan DIY yang mengisahkan cinta seorang pangeran kepada seorang putri yang berakhir dengan dikutuknya sang putri akibat tipu muslihat yang dilakukannya.
Cerita tersebut mengisahkan asal mula Candi Sewu, Candi Prambanan, Candi Ratu Boko, dan arca Dewi Durga yang ditemukan di dalam Candi Prambanan.
General Manager Taman Wisata Candi Prambanan, Pujo Suwarno dalam kesempatan itu menyebutkan bahwa selama periode Januari-Juli 2017 tercatat 3.592 wisatawan China yang mengunjungi candi yang berlokasi di perbatasan DIY-Jateng tersebut.
Pada 2016 jumlah wisatawan China yang mengunjungi Candi Prambanan mencapai angka 7.189 orang atau 3,46 persen dari jumlah total kunjungan wisman ke candi itu sebanyak 207.952 orang.
Selain wisata cagar budaya, pengelola Candi Prambanan menggelar pentas seni, drama, dan tari (sendratari) di pelataran candi yang pernah mengalami kerusakan akibat guncangan gempa pada 2006.
Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kemendikbud RI Harry Widianto menyebutkan bahwa Indonesia telah memiliki kerja sama dengan China di bidang pelestarian cagar budaya.
Oleh sebab itu, dalam kunjungannya ke China pada 27-30 Agustus 2017, rombongan tersebut akan melakukan studi banding ke sejumlah tempat di China, seperti Tembok Besar, Temple of Heaven, Kota Suzhou, Zhouzhuang, dan Yuyuan Garden.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017