Ambon, 7/9 (Antara Maluku) - Kepala Devisi Regional (Divre) Perum Bulog Maluku dan Maluku Utara Mahmud Hentihu mengatakan, harga beras jenis premium maupun medium yang dijual di pasar tradisional maupun pasar swalayan dan supermarket di Kota Ambon masih normal.

"Jadi kalau kita mau bicarakan terkait dengan harga eceran tertinggi (HET) beras medium maupun premium yang diberlakukan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito, maka harga beras di Kota Ambon masih dalam koridor HET," katanya di Ambon, Rabu.

Bicara soal HET, kata dia, urusannya ada di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), tetapi harga beras Bulog masih di bawah rata-rata HET.

Dia mengatakan, Bulog punya beras premium dijual dengan harga Rp9.500/kg, sedangkan HET beras premium untuk daerah Maluku ditetapkan sebesar Rp13.600/kg.

"Karena itu, Bulog Maluku tetap berkomitmen untuk menjaga kestabilan harga di pasar. Sampai saat ini, sesuai dengan hasil pemantauan di pasar Ambon, rata-rata beras premium dipatok Rp13.000/kg. Kalau seperti itu maka masih dalam koridor HET," ujarnya.

Mahmud menambahkan, Bulog Maluku juga mencoba untuk menjual beras, gula, dan juga minyak goreng di Piru, ibu kota Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dan sekitarnya, dan itu dilakukan untuk stabilisasi harga di pasaran.

"Makanya itu walaupun dengan mobil truk dengan melintasi arus penyeberangan dengan kapal feri, Bulog Maluku tetap mau melaksanakan penjualan ke sana. Artinya, kepedulian Bulog Maluku terhadap masyarakat cukup tinggi," katanya.

Dia menjelaskan, sekalipun tidak ada pemantauan, dari hasil penjualan yang dilakukan, Bulog sudah bisa mengetahui harga beras cukup tinggi di Piru.

Bulog menjual beras premium di Piru dengan harga Rp9.500/kg, gula pasir Rp12.500/kg.

Pada tanggal 17-18 Agustus 2017, lanjutnya, petugas Bulog melaksanakan tugas penjualan secara mobile di Piru dengan membawa empat ton beras, ternyata dalam kurun waktu dua hari sudah habis terjual.

Dia mengatakan, sebetulnya Pemerintah daerah ada kerja sama dengan Bulog untuk menyurat dengan catatan menyediakan tempat, tetapi yang Bulog lakukan saat ini merupakan inisiatif saja.

"Dalam waktu dekat kita juga merencanakan untuk melakukan penjualan sampai ke Masohi, ibukota Kabupaten Maluku Tengah, pada waktu yang tepat pasti Bulog akan ke Masohi," ujarnya.

Mahmud mengatakan, kegiatan yang selama ini dilakukan Bulog Maluku yakni gerakan stabilitasi harga yang sudah dicanangkan beberapa waktu lalu.

"Bulog tetap akan menjalankan gerakan ini, dan kalaupun ada perhatian dari pemda setempat maka tinggal menyediakan tempat saja untuk penjualan," ujarnya.

Dalam kegiatan gerakan stabilitasi harga ini Bulog selalu menyediakan beras, gula pasir, bawang putih dan juga minyak goreng. Kalaupun minyak goreng dari distributor dengan harga Rp12.000/kg, maka dijual lagi kepada masyarakat tanpa menaikan harganya.

"Pasti masyarakat bertanya-tanya terkait hal itu apalagi ongkos transpor, Mahmud mengatakan, itu sudah diperhitungkan, sebab ini merupakan kepedulian terhadap masyarakat," ujarnya.

Jadi, lanjutnya, kalau Bulog punya beras, gula pasir dan bawang naik di mobil truk maka disisipkan pula minyak goreng untuk memenuhi permintaan masyarakat.

Dengan demikian Bulog tetap punya kepedulian terhadap harga beras dan kepedulian terhadap pemerintah.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017