Ambon, 16/9 (Antara Maluku) - Manajemen Sekolah Sepak Bola (SSB) Belanda mendatangkan tiga orang pelatih untuk melatih anak-anak peserta sekolah sepak bola di Ambon, selama tiga bulan ke depan.

Ketiga pelatih tersebut berusia 19-20 tahun, masing-masing Hakan Duvan, Stefan Leenders dan Flrois Maassen van den Brink.

Manajer SSB Belanda Hans Lucke, di Ambon, Sabtu, mengungkapkan bahwa tiga orang pelatih tersebut sebelum datang ke Ambon telah melewati seleksi di Belanda.

"Tiga orang yang berhasil lolos seleksi, karena dinilai mempunyai kemampuan dan motivasi yang baik untuk memberikan pelatihan kepada anak-anak di Ambon," katanya.

Menurut dia, dalam seleksi materi yang diberikan sangat berat, sehingga mereka betul-betul siap mental dan fisik, karena setelah sampai di Ambon pasti situasi sudah berubah terutama waktu, cuaca dan budaya masyarakatnya.

"Hakan, Stefan dan Floris datang ke Ambon bukan karena kemauan sendiri, sama sekali tidak, itu karena hasil seleksi yang ketat," ujar Hans.

Dalam seleksi, di samping materi pelatihan sepak bola, materi terpenting adalah bahasa, karena mereka harus bisa berbicara dalam bahasa Inggris.

"Karena itu, kalau anak-anak di sini bisa mengerti bahasa Inggris akan memudahkan mereka dalam pelatihan," kata Hans.

Ia mengakui bahwa tiga orang anak buahnya itu merasa sangat senang datang ke Ambon, karena baru pertama kali dan berhasil mengikuti seleksi yang sangat berat dan ketat itu.

Apalagi, kata Hans, tiga orang anak buahnya itu sudah mendengar informasi atau cerita dari teman-teman mereka yang pernah datang ke Ambon sebelumnya juga dalam rangka memberikan pelatihan pada pertama kali membuka sekolah sepak bola tersebut.

"Mereka berada di Ambon selama tiga bulan, dan tugas mereka akan selesai pada akhir November 2017, kemudian kembali ke Belanda. Nanti pada Januari 2018 akan ada lagi pelatih baru dari Belanda mengganti mereka, proses pergantian pelatih terus seperti itu," ungkap Hans.

Menurut dia, tiga orang anak buahnya itu, masih kuliah khusus olah raga. Mereka belajar tidak hanya olah raga sepak bola tetapi juga berbagai jenis olah raga lain seperti renang, tenis, basket dan lainnya.

"Sebagai manajer pelatih, saya akan terus melakukan komunikasi atau kontak dengan para dosen atau guru mereka di Belanda, untuk memberikan informasi terkait kinerja mereka selama memberikan pelatihan kepada anak-anak sekolah bola di Ambon," kata Hans.

Disinggung hasil yang dicapai selama ini, menurut Hans, anak-anak asuhannya sudah ada yang menunjukkan kemampuan yang baik dalam mengolah bola, terutama teknik dasar permainan bola. Karena itu pihaknya terus mendorong agar lebih semangat lagi mengikuti latihan.

"Anak-anak masih ada yang kurang disiplin mengikuti latihan, mereka datang tidak tepat waktu, karena latihan dimulai pada pukul 15.00 - 16.00 Wit untuk usia 6-9 tahun dan pukul 16.00 - 17.00 Wit untuk usia 10-12 tahun," ungkapnya.

Karena itu, pihaknya akan melakukan seleksi secara ketat dari usia 6-12 tahun untuk memilih yang terbaik, dan dipersiapkan akan mengikuti pusat pelatihan di Belanda.

Pewarta: Rofinus E. Kumpul

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017