Ambon, 27/9 (Antara Maluku) - PT Sucofindo cabang Ambon berupaya mendorong pertumbuhan pembangunan serta meningkatkan daya saing provinsi Maluku di itngkat nasional maupu Internasional.

"Kehadiran Sucofinso di Provinsi Maluku dengan membuka kantor cabang di Kota Ambon merupakan bukti nyata mendukung program strategis pemerintah terkait Nawa Cita, antara lain meningkatkan daya saing daerah," kata kepala cabang Sucofindo Ambon, Iskandar, Rabu.

Menurut dia, Sucofindo berupaya mendorong pertumbuhan dan pembangunan dari pinggiran, agar pertumbuhan dan pembangunan tidak hanya dilakukan di pusat saja, tetapi sesungguhnya potensi bisa dibangun dari pinggiran yakni provinsi Maluku.

"Kami melihat potensi Maluku sangat besar karena beberapa komoditi yang berasal dari Maluku sudah masuk ke pasar dunia, sehingga harus ditingkatkan," ujarnya.

Iskandar menjelaskan, Sucofinso sebagai lembaga inspeksi, pemeriksaan dan sertifikasi kerap melakukan pemeriksaan komoditi yang berasal dari Maluku seperti komoditas andalan cengkeh pala, rumput laut, dan ikan.

Potensi yang telah dimiliki lanjutnya harus dikembangkan dan perkuat sehingga mutunya memenuhi persyaratan yang ditetapkan negara pembeli. Hal ini juga harus didukung pelaku usaha.

"Pelaku usaha misalnya harus merubah dan mengenali sistem keamanan pangan, sistem menejemen mutu lingkungan, pihaknya akan membantu mendorong pelaku usaha dan juga pemerintah untuk bersama mengawal, sehingga tujuan utama meningkatkan perekonomian Maluku yang semakin baik dapat tercapai," ujarnya.

Mewujudkan hal tersebut pihaknya akan melaksanakan seminar sehari yang bertemakan Strategi peningkatan daya saing komuditi lokal di pasar global, dengan melibatkan intansi terkait.

"Inti seminar untuk mengajak stakeholder di Maluku khususnya kota Ambon untuk meningkatkan daya saing produk lokal dan komoditi lokal Maluku, agar ketika masuk di pasar nasional dan Internasional telah memiliki kriteria dan stnadar yang telah ditetapkan pemerintah atau pembeli," tandasnya.

Ia mengakui, pihaknya mencoba melakukan elaborasi potensi lokal dengan mengundang beberapa pakar dari Unpatti, Disperindag provinsi Maluku dan Dewan Rempah Maluku, serta pelaku usaha lainnya seperti Pelindo dan Bea Cukai.

"Seluruh stakeholder terbatas akan membangun sebuah strategi komunikasi dengan masyarakat setempat yakni pelaku usaha luas termasuk konsumen, bahwa sejatinya komoditi di Maluku, kita coba tingkatkan agar penuhi ketentuan internasional sehingga akses pasar kemanapun di dunia bisa masuk,"kata Iskandar.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017