Ternate, 12/10 (Antara) - Otoritas Bandara Sultan Babullah Ternate, Maluku Utara (Malut) menyatakan terminal bandara itu pada 2018 akan direvitalisasi guna memberikan fasilitas memadai bagi masyarakat.

"Proposal pengajuan perbaikan terminal senilai Rp20 miliar sudah diajukan ke Kementerian. Sebelum dilakukan pengerjaan langkah pertama yang dilakukan adalah evaluasi desain dan konstruksi," kata Kepala Bandara Sultan Babullah Ternate, Saiful Bahri di Ternate, Kamis.

Sebelumnya "softdrawing" dari perencanaan akan dianalisa terlebih dahulu, kemudian akan dikerjakan pembangunan, sehingga pelaksanaan pembangunan dapat dilakukan pada tahun mendatang.

Terminal penumpang sudah memenuhi syarat pelayanan, setelah itu, barulah akan dievaluasi oleh Direktoral Bandat Udara, kemudian disertifikasi kelayakan penggunaan untuk terminal penumpang.

Selain itu, untuk kargo pada tahun 2017 hanya dilakukan perbaikan, namun di tahun depan juga diusulkan terminal penumpang akan diubah menjadi terminal kargo.

"Jadi, terminal lama akan dirombak menjadi terminal kargo. Kami sedang menindaklanjuti program-program mengenai ekspor ikan langsung dari Malut, sehingga pembangunan cold storage sedang diajukan juga," katanya.

Dia menambahkan, untuk tempat parkir juga akan dilakukan perubahan, sebab banyak areal yang tidak dimanfaatkan untuk ditata kembali.

Untuk perencanaan pengembangan bandara pada tahun 2018, menurut Saiful, masterplan bandara udara akan dikaji sehingga dapat dioptimalkan meskipun dengan lahan yang terbatas tetapi bisa memenuhi syarat.

Apalagi, program-program yang masuk dalam kegiatan semula seperti perbaikan apron, perbaikan landasan dan penimbunan talud juga diusulkan dalam 2018.

Tetapi untuk program pengembangan bandara di tahun 2018 keseluruhan diusulkan sebanyak Rp300 miliar lebih, hanya saja tidak termasuk Bandara Gebe.

Untuk pengerjaan yang dilakukan saat ini, ia melanjutkan, tidak dalam penganggaran pada tahun 2017, tetapi hanya merupakan sisa kontrak yang dikembalikan ke negara, kemudian dikembalikan kepada pihak bandara untuk dilakukan perbaikan-perbaikan.

"Tahun ini, kami melakukan pengadaan mobil pemadam kebakaran, X-ray, Walktormeter Detector yang disisa kontraknya sebanyak Rp4 miliiar yang seharusnya dikembalikan ke negara, tetapi diminta melalui eselon I untuk disetujui guna dilakukan perbaikan terminal," katanya.

Sedangkan, dari sisa kontrak tersebut, Saiful menjelaskan, untuk sisi udara dibangun sebelas lokal untuk kantor yang diperuntukkan kantor pelayanan penunjang darat.

Sehingga yang selama ini mereka berada di ruang keberangkan akan menempati kantor tersebut dan ruang keberangkatan bisa digunakan dengan yang lama.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017