Ambon, 31/10 (Antara Maluku) - Kapolres Kepulauan Aru, Adolof Bormassa mengajak masyarakat di kabupaten ini agar jangan terprovokasi pengembangan sapi oleh salah satu investor karena sebenarnya merupakan program Kementerian Pertanian (Kementan).

"Kehadiran salah satu investor bersama Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman di Dobo, ibu kota kabupaten Kepulauan Aru pada 26 - 27 Oktober 2017 itu dalam rangka menjelaskan program Kementan sehingga jangan berprasangka buruk," katanya dihubungi dari Ambon, Selasa.

Investor tersebut sebenarnya diajak Mentan agar nantinya membeli sapi dari masyarakat Kepulauan Aru yang tahap awal dibantu Kementan sebanyak 200 ekor.

Kementan selanjutnya memprogramkan pengembangan inti plasma. Masyarakat diberi induk sapi, setelah memiliki anak diambil dan bila sudah besar baru dijual kepada investor.

"Investor pun harus memproses izin, baik dari Pemkab Kepulauan Aru, Pemprov Maluku, Kementan dan lembaga berkompoten lainnya, karena pengembangan sapi ini diprogramkan untuk memenuhi kebutuhan daging nasional dan pada gilirannya diekspor," ujar Kapolres.

Dia mengakui, setelah Mentan, Wagub Maluku, Zeth Sahuburua, Kapolda Maluku, Irjen Pol. Deden Juana meninggalkan Dobo terjadi aksi menolak kehadiran investor untuk mengembangkan peternakan sapi di Kepulauan Aru.

"Saya telah memfasilitasi mereka untuk bertemu dengan Bupati Kepulauan Aru, Johan Gonga agar diberikan penjelasan sebenarnya tentang program kementan," tandas Kapolres.

Sebelumnya, Mentan menjanjikan 200 ekor sapi sebagai stimulan kepada masyarakat Kepulauan Aru untuk mengembangkannya.

"Saya juga siap memberikan inti plasma pada masyarakat. Masyarakat diberi induk sapi, setelah memiliki anak diambil selanjutnya besar baru dijual kepada investor," ujarnya.

Mentan bahkan telah menyiapkan investor yang siap membeli hasil peternakan masyarakat.

"Jika sapi yang dijanjikan tidak sampai di Kepulauan Aru, maka silahkan ke Kementan. Saya siap membayar sapinya dan bersamaan dengan itu, maka pasti Direktur Perternakan Kementan dicopot," tandasnya.

Mentan juga untuk mendukung percepatan rencana pengembangan peternakan sapi, berjanji memberikan bantuan peralatan mekanis peternakan sapi berupa 10 unit traktor untuk masyarakat yang nantinya akan digunakan bersama-sama.

Terobosan ini karena mempertimbangkan APBD Kepulauan Aru yang relatif terbatas, makanya menggandeng investor.

Tujuannya agar produksi ternak dari Kepulauan Aru mampu menyangga kebutuhan nasional, selanjutnya ekspor.

Mentan menginginkan terobosan agar tidak lagi memgimpor daging yang selama ini sering menjadi masalah menjelang perayaan hari - hari besar keagamaan.

Dia menilai, lokasi di Kepulauan Aru cocok untuk pengembangan sentra peternakan dalam skala besar karena tersedia lahan luas. Apalagi, karakteristik tanah idial bagi pengembangan makanan ternak.

Apalagi, secara geografis Kepulauan Aru berdekatan dengan Australia sehingga berpotensi untuk pengembangan ternak sapi. Bahkan, di Kepulauan Aru juga hidup kanguru.

Mentan saat berkunjung ke Dobo sejak 25 Oktober 2017 juga memberikan 5.000 ekor ayam untuk dipelihara masyarakat Kepulauan Aru.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017