Ambon, 3/11 (Antara Maluku) - Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku mencatat pada September 2017 nilai impor daerah itu 21,32 juta dolar Amerika Serikat atau turun sekitar 30,29 persen bila dibandingkan dengan Agustus 2017 yang 30,58 juta dolar AS.

"Sedangkan pada September 2016 Maluku melakukan impor sebesar 14,88 juta dolar Amerika Serikat," kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku Dumangar Hutauruk di Ambon, Jumat.

Secara komulatif, katanya, nilai impor Maluku selama periode Januari-September 2017 mencapai 307,45 juta dolar AS atau meningkat 127,46 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2016.

Negara asal impor Maluku adalah Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Tiongkok, Amerika Serikat, dan beberapa negara di Eropa, di mana impor terbesar berasal dari Singapura dengan nilai 158,84 juta dolar AS.

Komoditas yang diimpor selama periode Januari-September 2017 berasal dari sektor migas dan nonmigas, di mana komponen migas masih menjadi sektor utama impor Maluku yakni 214,13 juta dolar AS.

Dumangar mengatakan jenis komoditas barang nonmigas yang diimpor selama Januari-September 2017 adalah pendukung industri seperti mesin dan peralatan teknis.

Dia menambahkan komoditas migas yang diimpor selama periode Januari-September 2017 adalah bahan bakar mineral, yakni minyak ringan dan preparatnya tanpa timbal, bahan bakar turbin pesawat terbang, minyak bahan bakar, dan minyak pelumas lainnya.

Pada sektor nonmigas komoditas yang dimpor adalah kapal pendukung alat navigasi, kapal penangkap ikan, instrumen optik, tekstil, pipa dan selang dari karet ndivilkanisir, alat-alat mekanis dan mesin peralatan listrik, perlengkapan alat transportasi laut dan barang penunjang terapung lainnya.

"Pelabuhan bongkar barang impor Maluku pada September 2017 adalah Pelabuhan Yos Soedarso Ambon dan Bandara Pattimura Ambon," ujarnya.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017