Ambon, 15/11 (Antara Maluku) - Ketua I Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Maluku Abidin Wakano mengatakan, almarhum H. Idrus Toekan adalah sosok yang bersahaja dan jujur.

"Saya mengenal Idrus Toekan sebagai sosok yang bersahaja, dalam kesehariannya beliau adalah orang yang `humble`, penyanyang, bijaksana, dan sangat jujur," katanya di Ambon, Rabu.

Idrus Toekan adalah Ketua Umum MUI Provinsi Maluku selama 10 tahun terakhir. Ia diketahui mengidap sakit asam lambung dan menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta hari ini (15/11), jenazahnya kemudian disemayamkan di pemakaman Puri Bojong Lestari, Bogor.

Hampir 10 tahun memimpin, kata Abidin, almarhum bersama sekretarisnya Idris Latuconsina menjalankan MUI seperti kantor pada umumnya, melayani berbagai persoalan keumatan tapi tidak mengambil gaji sepeserpun.

"Mereka berdua sudah berada di kantor MUI pada jam delapan pagi dan pulang jam empat sore, seperti jam kantor umumnya. Mereka melayani berbagai persoalan keumatan dan tidak sekalipun mengambil uang sebagai gaji," katanya.

Idrus, kata Abidin lagi, adalah sosok pemimpin yang baik. Meski tidak memiliki latar belakang khusus pendidikan agama atau theologi, dia sangat menguasai prinsip-prinsip keislaman.

Sebagai seorang ulama, almarhum juga selalu menunjukan sikap yang sejati dan tidak berpura-pura, karena itu ia memiliki hubungan relasi antar agama yang sangat baik.

"Beliau itu otodidak tapi penguasaan agamanya bagus. Kepemimpinnanya sangat baik sekali, auranya kuat, semasa beliau memimpin, MUI Maluku menjadi sangat maju," ucapnya.

Dikatakannya, pria yang meninggal dunia di usia 83 tahun tersebut juga selalu bijaksana dalam menghadapi kritikan pedas yang diberikan kepada MUI Maluku.

Ia mencontohkan selama masa kepemimpinan Idrus Toekan, MUI Maluku pernah dikritik sebagai organisasi keagamaan yang tidak memiliki gerakan politik yang baik.

Menghadapi kritikan itu, sang ulama mengatakan bahwa MUI bukanlah partai politik, hanya mempunyai pandangan politik umum dan tidak bisa berpolitik praktis.

"Banyak yang salah paham dengan peran MUI sesungguhnya, ada yang mengeritik tapi itu beliau hadapi dengan sangat tenang," ujarnya.

Abidin menambahkan pihaknya berencana menggelar doa bersama dan tahlilan pada 16 November 2017, guna mendoakan arwah almarhum Idrus agar dilapangkan segala amal-ibadahnya.

"Kami akan menggelar doa bersama, tahlilan untuk beliau, rencananya insya Allah besok sudah dimulai," tandasnya.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017