Ambon, 6/12 (Antara Maluku) - Partai Keadilan Sejahtera masih bersikap menunggu dan mencermati perkembangan dinamika partai politik lain yang belum memberikan rekomendasi kepada pasangan bakal calon gubernur dan balon wagub dalam pilkada langsung Maluku 2018.

"DPP PKS juga telah memberikan warning tegas kepada Said Assagaff selaku calon gubernur petahana, tetapi wakilnya belum ditentukan karena kita masih menunggu dinamika yang terjadi di partai-partai politik lainnya," kata Ketua Bidang Polhukam DPW PKS Maluku, Amir Rumra di Ambon, Rabu.

Menurut dia, PKS sudah mempelajari situasi dan kondisi Maluku sehingga tidak serta-merta ingin menjadi pemenang semata.

"Jadi kalau kemenangan yang kita lakukan tidak harus gubernur dan wakil tetapi kita harus baca sebaik-baiknya, tidak bisa berharap gubernurnya sudah bagus lalu wakilnya tidak," ujarnya.

Begitu juga tergantung calon gubernurnya, PKS harus inginkan sesuaidengan maunya gubernur seperti apa, karena kimistrinya harus didudukkan karena mereka ini seperti suami isteri sehingga tidak bisa tergesa-gesa dan dipaksakan.

Intinya, kata Amir, keinginan partai apakah sama dengan calon gubernur yang diusulkan atau tidak, jadi PKS mendudukkan kalau bagus tidak ada masalah karena dia tidak boleh ada istilah kawin paksa.

Namun bila dipadukan kedua pasangan dan calon gubernur juga maukarena PKS memberikan ruang lebih kepada calon petahana, sebab merekalah yang nantinya menjalankan pemerintahan ini ke depan.

"Betul partai kita punya, bacaan survei dan lainnya merupakan perpaduan tetapi survei bukan salah satu penentu, jadi kita inginkan adalah kemistri diantara kedua figur pasangannya," tandas Amir.

Saat ini masih ada tiga parpol yang belum memberikan rekomendasi jadi PKS masih menunggu dinamikanya seperti apa, karena wakil yang diusung PKS juga harus disetujui gubernur, jadi harus sama-sama setuju.

Sebelumnya Partai Demokrat memberikan rekomendasi secara paket kepada Said Assagaff-Andreas Rentanubun, dan PKS menghargai proses yang terjadi di masing-masing partai serta tidak bisa mengintervensi.

Jadi Partai Demokrat atau Partai Golkar dipersilahkan, karena masing-masing punya analisa, namun PKS juga tidak bisa terbawa ke situasi seperti itu.

"Kalau pada akhirnya balon gubernur petahana menginginkan pasangannya adalah Andreas, semua kembali kepada calon yang bersangkutan, nanti kita tawarkan juga karena yang diinginkan adalah bagaimana membangun Maluku ke depan," kata Amir.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017