Ternate, 19/12 (Antara Maluku) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) fokus membangun sentra pangan di Pulau Halmahera, khususnya beras untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat Malut yang selama ini sebagian besar didatangkan dari luar Malut.

"Salah satu daerah di Halmahera yang menjadi fokus pengembangan pangan khususnya beras adalah Halmahera Timur," kata Gubernur Malut, Abdul Gani Kasuba saat membuka rapat koordinasi (rakor) stabilitas pasokan pangan di Malut, Selasa.

Oleh karena itu, gubernur meminta agar rakor stabilitas pasokan dan harga pangan pada natal dan tahun baru ini, tentunya prioritas pemprov adalah membangun sentra produksi pertanian di pulau Halmahera.

Apalagi, Kabupaten Haltim saat ini memang ada beras, tetapi tidak bisa diproduksi karena kondisi infrastruktur jalan yang memadai, sehingga pemprov telah menyiapkan 10 truk yang bisa digunakan untuk mengangkut hasil petani ke pasar.

"Saya telah siapkan 10 truk untuk diberikan ke Pemkab Halmahera Selatan, Halmahera Tengah, Halmahera Timur, Halmahera Utara dan Halmahera Barat, guna mendukung pasokan pangan ke pasar Malut terutama di Kota Ternate.

Apalagi, sejumlah pengusaha angkutan laut di daerah ini sudah cukup berpengalaman mengangkut kebutuhan pokok dalam kondisi cuaca buruk seperti saat ini.

Sehingga, dengan lancarnya pasokan kebutuhan pokok dari luar Malut tersebut, termasuk pendistribusiannya ke seluruh kabupaten/kota di daerah ini maka stok kebutuhan pokok di seluruh wilayah setempat tetap terjamin sehingga harga juga tidak mengalami kenaikan yang berarti, termasuk saat Natal.

Khusus untuk sejumlah kebutuhan pokok, terutama jenis sayuran seperti tomat harganya pada bulan ini, justru mengalami penurunan dari normalnya Rp15.000 per kg menjadi Rp9.000 per kg karena banyaknya stok, baik dari produksi lokal maupun yang didatangkan dari Manado.

Bahkan, untuk harga bawang merah di Ternate dan daerah lainnya di Malut selalu berada di angka minimal Rp40 ribu per kg, tetapi dengan kondisi cuaca seperti ini mencapai Rp35 ribuan per kg karena stok di pasaran cukup melimpah.

Sementara itu, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Dr Agung Hendriadi ketika dikonfirmasi menyatakan, kondisi geografis dengan 800 pulau memang untuk pasokan bisa stabil dengan bantuan sarana distribusi untuk membangun gudang pangan di Malut, ada bawang dan cabai.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017