Ambon, 2/1 (Antaranews Maluku) - Polres Kepulauan Aru bersama pemerintah kabupaten dan instansi terkait akan melakukan kegiatan pemasangan tanda NKRI berupa penancapan bendera `Merah-Putih` yang terbuat dari plat besi di wilayah terjauh dan terluar.

"Sebenarnya ini merupakan program kegiatan yang tertunda sejak tahun lalu karena buruknya cuaca di laut akibat seringnya terjadi badai dan gelombang tinggi," kata Kapolres Kepulauan Aru, AKBP Adolf Bormasa yang dihubungi dari Ambon, Selasa.

Kabupaten Kepulauan Aru merupakan salah satu daerah terluar di Provinsi Maluku yang berbatasan langsung dengan negara Tetangga Australia.

"Memang menurut perencanaan kami setelah dibicarakian dengan bupati untuk awal tahun ini kita membuat suatu program kegiatan untuk mengamankan wilayah NKRI di perbatasan," ujar Kapolres.

Kegiatan yang dimaksudkan adalah memancangkan bendera kebangsaan Indonesia di Pulau Enu Karang yang terletak di bahagian selatan Kabupaten Kepulauan Aru.

Sedangkan satu lokasi terjauh lainnya adalah Pulau Toba di bahagian Utara.

"Program ini akan kami lakukan segera, setelah Polres bersama TNI melakukan kegiatan syukuran berupa doa bersama untuk memulai masa kerja di awal tahun agar kita dijauhkan dari segala bencana dan marabahaya," tandasnya.

Apalagi lokasi dua pulau yang sangat jauh dan terpencil ini hanya bisa ditempuh melalui jalur laut, sementara cuaca ekstrim yang sering muncul membuat orang harus berhati-hati.

Tetapi Polri bersama TNI dan Pemkab Kepulauan Aru sudah bertekad untuk menjalankan program pemancangan bendera Merah-Putih pada dua pulau terluar tersebut agar tidak diklaim oleh pihak lain.

Enu Karang sendiri merupakan sebuah pulau kecil yang dibangun tugu mercusuar dan menjadi habitat penyu, namun sekitar tiga atau empat tahun lalu sejumlah warga Aru mengatakan kalau penyu-penyu tersebut terdapat tanda khusus berupa plat besi tipis yang kecil.

Namun warga mengaku tidak mengetahui tanda tersebut dilakukan oleh siapa dan tujuannya untuk mengetahui migrasi hewan laut tersebut atau bukan.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018