Ambon, 8/2 (Antaranews Maluku) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku mencatat perekonomian Maluku tahun 2017 tumbuh lebih tinggi dibanding tahun 2016.

"Selama tahun 2017 perekonomian Maluku menunjukkan kinerja yang cukup baik," kata Kepala Tim Advisory dan pengembangan ekonomi Kantor Perwakilan BI Provinsi Maluku, Andy Setyo Biwado di Ambon, Kamis.

Secara keseluruhan tahun 2017 ekonomi Maluku tumbuh 5,81 persen (yoy) atau lebih tinggi dibanding dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2016 yang tercatat sebesar 5,73 persen (yoy).

Capaian tersebut sesuai dengan proyeksi Bank Indonesia yang memprakirakan ekonomi Maluku tumbuh pada kisaran 5,7 - 6,1 persen.

Kinerja ekonomi Maluku selama 2017 tersebut juga lebih tinggi dibandingkan ekonomi nasional yang mencatatkan pertumbuhan 5,07 pertumbuhan (yoy).

Andy mengatakan, meskipun pertumbuhan membaik secara keseluruhan, ekonomi Maluku pada triwulan IV 2017 terpantau melambat. Realisasi pertumbuhan PDRB triwulan IV 2017 tercatat 5,11 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencapai 5,83 persen (yoy).

Pertumbuhan PDRB pada triwulan IV 2017 juga masih lebih rendah jika dibandingkan pertumbuhan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya yang tercatat 5,74 persen (yoy).

Dari sisi lapangan usaha, sektor perdagangan besar dan eceran, serta sektor konstruksi menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku.

Sektor perdagangan besar dan eceran mencatatkan pertumbuhan sebesar 6,86 persen (yoy) pada triwulan IV 2017, lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya maupun triwulan IV 2016 yang masing-masing tercatat sebesar 5,14 persen (yoy) dan 3,22 persen (yoy).

"Tumbuhnya sektor perdagangan terlihat dari peningkatan aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Yos Soedarso dan bongkar muat kargo di Bandara Pattimura," ujarnya.

Sejalan dengan hal tersebut kredit pada sektor perdagangan juga menunjukkan tren peningkatan. Sementara itu, sektor konstruksi tumbuh sebesar 7,60 persen (yoy), lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 7,46 persen (yoy).

Beberapa pembangunan besar di Maluku seperti rumah sakit, hotel dan pelabuhan menjadi salah satu faktor pendorong tumbuhnya sektor konstruksi.

Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan tetap tumbuh positif walaupun mengalami perlambatan. Pada triwulan IV 2017, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan mengalami pertumbuyhan sebesar 4,29 persen (yoy), lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,69 persen (yoy).

Melambatnya pertumbuhan pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi faktor utama melambatnya pertumbuhan ekonomi Maluku pada triwulan IV, karena sektor ini memiliki pangsa pasar 23,14 persen terhadap PDRB Maluku.

Penurunan kinerja pada sektor ini juga tercermin dari perlambatan pertumbuhan kredit dan menurunnya volume ekspor hasil laut dan perkebunan. Cuaca ekstrem dengan curah hujan yang tinggi menjadi faktor penghambat tumbuhnya sektor ini.

Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Maluku.

Tren peningkatan pertumbuhan kredit konsumsi menjadi salah satu indikasi pendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.

Pada triwulan IV 2017, konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 6,28 persen (yoy), sedikit lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 6,35 persen (yoy) namun tetap menunjukkan tren peningkatan.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018