Ternate, 8/3 (Antaranews Maluku) - Dinas Penindustrian dan Perdagangan Kota Ternate, Maluku Utara, terus mendorong pengembangan industri kerajinan, khususnya yang memanfaatkan potensi sumber daya alam lokal dan memiliki peluang pasar.

"Di Ternate banyak potensi sumber daya alam lokal yang bisa dikembangkan menjadi bahan baku industri kerajinan, seperti bambu cina atau bambu lurik, tempurung kelapa, kayu, bunga cengkih dan besi putih," kata Kepala Disperindag Ternate Nuriyadin A Rahman di Ternate, Kamis.

Namun potensi tersebut belum banyak dimanfaatkan, tercermin dari data jumlah Industri Kecil Menengah (IKM) di Ternate sebanyak 1.171 IKM, yang bergerak di bidang industri kerajinan hanya 79 unit, itu pun sebagian besar masih dalam skala kecil.

Menurut dia, Disperindag terus melakukan berbagai trobosan untuk mendorong pengembangan industri kerajinan di daerah ini, di antaranya memberikan bantuan modal dan peralatan usaha, pelatihan dan promosi ke luar Malut.

Salah satu jenis industri kerajinan yang mendapat prioritas dari DIsperindag adalah kerajinan bambu cina, karena kerajinan dalam bentuk meubel kursi tamu dan berbagai produk ini dinilai memiliki peluang pasar, baik di dalam maupun luar negeri.

Kerajinan bambu cina itu, kata Nuriyadin A Rahman, sudah dipamerkan dalam berbagai kegiatan promosi di Jakarta dan selalu banyak diminati, bahkan ada pengusaha dari Dubai, yang tertarik mengimpornya dalam skala besar.

Pengusaha dari Dubai itu ingin mengimpor kerajinan bambu cina dari Ternate sebanyak satu kontainer per bulan, tetapi permintaan itu sulit dipenuhi pengrajin di Ternate, karena keterbatasan modal usaha dan tenaga pengrajin.

Ia menambahkan, khusus untuk mengatasi masalah keterbatasan modal yang dialami para pengrajin, termasuk yang baru akan memulai usaha itu, Disperindag juga terus melakukan kordinasi dengan perbankan setempat, terutama untuk pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018