Ternate, 15/3 (Antaranews.Maluku) - Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara (Malut) terus melakukan berbagai terobosan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah itu, di antaranya dengan cara berupaya menarik wisatawan melalui Papua, khususnya Raja Ampat, Papua Barat.
"Wisatawan yang berkunjung ke Raja Ampat sekarang ini semakin banyak dan kita upayakan mereka dapat melanjutkan kunjungannya ke Halmahera Tengah," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Halmahera Tengah, Hardi Yusup ketika dihubungi dari Ternate, Kamis.
Letak Halmahera Tengah yang tidak jauh dari Raja Ampat yakni hanya membutuhkan waktu pelayaran sekitar 4 jam dengan kapal laut diharapkan dapat menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung di Raja Ampat untuk melanjutkan kunjungannnya ke Halmahera Tengah.
Apalagi, kata Hardi Yusup, Halmahera Tengah juga memiliki banyak objek wisata menarik, seperti pantai pasir putih dan panorama bawah laut, yang keindahannya tidak jauh berbeda dengan yang ada di Raja Ampat.
Di Halmahera Tengah juga ada objek wisata alam berupa kawasan hutan yang dihuni berbagai flora dan fauna khas Halmahera, seperti burung bidadari dan burung paruh bengkok serta Goa Boki Manuru, yang disebut-sebut sebagai goa terpanjang di dunia.
Hardi Yusuf mengatakan untuk memudahakn wisatawan dari Raja Ampat melanjutkan kunjungannya ke Halmahera Tengah, Pemkab setempat kini tengah mengupayakan penyelesaian pembangunan Bandara Weda, yang anggarannya mendapat dukungan dari Kementerian Perhubungan.
Kalau Bandara Weda sudah dioperasikan, Pemkab akan mengupayakan ada penerbangan yang melayani rute Halmahera Tengah - Raja Ampat, bahkan Pemkab berencana Bandara Weda itu akan menjadi transit bagi wisatawan dari Jakarta atau kota lain di Indonesia yang akan ke Raja Ampat.
Pemkab Halmahera Tengah juga terus membenahi infrastruktur objek wisata yang ada di daerah itu, di antaranya objek wisata pulau plun, yang dilengkapi dengan fasilitas Dving Center, sehingga wisatawan yang ingin melakukan penyelaman tidak kesulitan mencari peralatan, ujar Hardi Yusup menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
"Wisatawan yang berkunjung ke Raja Ampat sekarang ini semakin banyak dan kita upayakan mereka dapat melanjutkan kunjungannya ke Halmahera Tengah," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Halmahera Tengah, Hardi Yusup ketika dihubungi dari Ternate, Kamis.
Letak Halmahera Tengah yang tidak jauh dari Raja Ampat yakni hanya membutuhkan waktu pelayaran sekitar 4 jam dengan kapal laut diharapkan dapat menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung di Raja Ampat untuk melanjutkan kunjungannnya ke Halmahera Tengah.
Apalagi, kata Hardi Yusup, Halmahera Tengah juga memiliki banyak objek wisata menarik, seperti pantai pasir putih dan panorama bawah laut, yang keindahannya tidak jauh berbeda dengan yang ada di Raja Ampat.
Di Halmahera Tengah juga ada objek wisata alam berupa kawasan hutan yang dihuni berbagai flora dan fauna khas Halmahera, seperti burung bidadari dan burung paruh bengkok serta Goa Boki Manuru, yang disebut-sebut sebagai goa terpanjang di dunia.
Hardi Yusuf mengatakan untuk memudahakn wisatawan dari Raja Ampat melanjutkan kunjungannya ke Halmahera Tengah, Pemkab setempat kini tengah mengupayakan penyelesaian pembangunan Bandara Weda, yang anggarannya mendapat dukungan dari Kementerian Perhubungan.
Kalau Bandara Weda sudah dioperasikan, Pemkab akan mengupayakan ada penerbangan yang melayani rute Halmahera Tengah - Raja Ampat, bahkan Pemkab berencana Bandara Weda itu akan menjadi transit bagi wisatawan dari Jakarta atau kota lain di Indonesia yang akan ke Raja Ampat.
Pemkab Halmahera Tengah juga terus membenahi infrastruktur objek wisata yang ada di daerah itu, di antaranya objek wisata pulau plun, yang dilengkapi dengan fasilitas Dving Center, sehingga wisatawan yang ingin melakukan penyelaman tidak kesulitan mencari peralatan, ujar Hardi Yusup menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018