Ambon, 16/3 (Antaranews Maluku) - Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo, Rosarita Niken Widiastuti menyatakan, potensi sumber daya hayati laut Maluku bernilai ekonomis tinggi.

"Bayangkan ikan pelagis maupun demersal serta 969 jenis kerang - kerangan yang perlu dikembangkan guna mendukung pembangunan industri perikanan di Maluku," katanya dalam sambutan tertulis dibacakan Kasubdit Layanan Informasi Perwakilan Negara Asing dan Lembaga Internasional Kemenkominfo, Hypolitus Layanan, di Ambon, Kamis.

Pernyataan Dirjen Rosarita disampaikan saat pembukaan Forum Dialog Bidang Kemaritiman dengan pertimbangan potensi sumber daya hayati laut Maluku ini mendukung pemerintah Indonesia menempatkan posisi sebagai poros maritim dunia.

Guna mewujudkan cita - cita tersebut, maka Presiden Joko Widodo berkomitmen untuk menjaga dan mengelola suber daya hayati laut maupun potesi kepulauan Indonesia dengan mengfokuskan pembangunan yang mendukung kedaulatan pangan laut melelui pengembangan industri perikanan.

Berbagai terobosan dan usaha pengembangan potensi kelautan intensif dilakukan guna mewujudkan cita - cita tersebut.

Di bidang infrastruktur maritim ternyata pemerintah sudah melakukan pembangunan berkaitan dengan tol laut dan pelabuhan yang hasilnya dirasakan masyarakat dengan turunnya harga bahan pokok masyarakat maupun bangunan bervariasi 20 hingga 25 persen.

Selain itu, industri kemaritiman, baik berkaitan dengan galangan kapal, komponen perkapalan, industri jasa pelayaran dan hilirisasi sudah menjadi prioritas pemerintah pusat.

"Potensi ekonomi Indonesia di sektor kelautan dan perikanan mencapai USD 1,33 triliun atau Rp19 triliun lebih . Potensi besar jika dapat dikelola dengan baik melalui berbagai terobosan sehingga tidak semata pengelolaan," ujar Rosarita.

Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk melindungi maupun menyejahterakan masyarakat nelayan Indonesia.

Dia menambahkan, diterbitkannya Perpres No.44 tahun 2016 maupun Perpres No.16 tahun 2017 telah mengatur investasi asing dengan hasil stok ikan lestari meningkat dratis pada 2016 dan jumlah penangkapan ikan secara ilegal berhasil ditekan.

Plt Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Staf Ahli Gubernur Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan, Rony Tairas mengapresiasi program Kemenkominfo diselenggarakan di Ambon.

Indonesia memiliki potensi besar untuk mewujudkan gagasan strategis tersebut dengan menjamin konektivitas antarpulau, pengembangan industri perkapalan dan perikanan, perbaikan transportasi laut serta keamanan maritim.

"Pengelolaan yang baik membawa manfaat besar bagi kesejahteraan masyarakat dengan perlu memastikan jaminan keamanan laut Indonesia dari ancaman iklim maupun aksi kriminal," tandas Zeth.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018