Ambon, 17/3 (Antara) - Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengakui lembaga yang dipimpinnya tidak anti terhadap kritikan dari masyarakat.

"Di era keterbukaan kita tidak boleh menutup mata atas kritik yang disampaikan oleh masyarakat, karena itu DPR juga membutuhkan kritik," katanya saat melakukan pertemuan dengan wartawan, di Ambon, Sabtu.

Ia mengatakan, DPR senantiasa memperhatikan aspirasi dan masukan masyarakat terutama yang sifatnya membangun.

"Dengan semangat untuk terus berbenah, kita senantiasa memperhatikan aspirasi dan masukan masyarakat. Kita tidak boleh menutup mata atas kritik yang disampaikan masyarakat, apalagi yang sifatnya membangun," ujar Bambang.

DPR, lanjut politisi partai Golkar itu, akan membuat lomba kritik terhadap DPR yang terbaik sehingga ke depan perlu memperbaiki diri dan lebih terbuka dalam mendengar aspirasi masyarakat.

Lomba kritik DPR dapat diikuti siapa saja tetapi harus membadakan antara kritikan, ujaran kebencian, penghinaan dan fitnah.

"Sebagai wartawan juga masyarakat pastinya kita dapat membedakan mana kritik, ujaran kebencian bahkan fitnah," katanya.

Ia menjelaskan, jika ada yang mengatakan bilang DPR korupsi itu kritikan dan upaya memperbaiki diri, tetapi lain hal jika ada mengatakan ketua DPR anak tiri, itu bukan kritikan tetapi fitnah.

Sejak Bambang dilantik sebagai ketua DPR, dirinya membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin mengitrik DPR.

"Kritik tidak lain adalah vitamin dalam berdemokrasi, karena itu pihaknya telah menerapkan program transparansi agar masyarakat dapat melihat kinerja DPR berbasis aplikasi," ujarnya.

Program "DPR dalam genggaman rakyat" masyarakat dapat melihat kinerja DPR dari komisi I hingga XI secara langsung.

"Program tersebut masyarakat kapan dan di mana saja dapat mengetahui apa yang dilakukan wakil rakyat secara langsung," tandasnya.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018