Ternate, 14/4 (Antaranews Maluku) - PT PLN di seluruh kabupaten/kota di Maluku Utara (Malut) diminta tidak melakukan pemadaman listrik selama bulan Ramadhan nanti, untuk memberi kenyamanan kepada umat Muslim di daerah ini dalam melaksanakan ibadah.

"Kalau pun terpaksa melakukan pemadaman, jangan pada saat maghrib hingga selesai shalat tarawih dan saat syahur hingga selesai shalat subuh," kata anggota DPRD Malut, Irfan Umasugi di Ternate, Sabtu.

Pada siang hingga sore hari, PLN juga sebaiknya tidak melakukan pemadaman listrik, karena pada saat itu masyarakat tengah menyiapkan berbagai menu masakan untuk berbuka puasa, yang umumnya menggunakan perlatan masak yang membutuhkan aliran listrik.

Menurut dia, sisa waktu satu bulan sebelum memasuki Ramadhan harus dimanfaatkan PLN untuk membenahi mesin dan jaringan listrik, sehingga saat Ramadhan nanti tidak ada gangguan yang dapat mengakibatkan pemadaman listrik.

Khusus bagi PLN di kabupaten/kota yang kapasitas mesin listriknya masih terbatas sehingga harus melakukan pemadaman bergilir, diharapkan segera menambah kapasitas listriknya sesuai dengan kebutuhan agar tidak perlu lagi dilakukan pemadaman bergilir.

Ia mengimbau pemerintah daerah di kabupaten/kota yang kapasitas mesin listrik PLN setempat, berperan mengatasinya dengan cara membantu pengadaan mesin listrik untuk dihibahkan kepada PLN.

Pemanfaatan potensi energi listrik terbarukan di Malut, seperti panas bumi harus pula diupayakan, karena kalau potensi panas bumi di Malut dimanfaatkan dapat menghasilkan listrik sekitar 400 MW dan itu cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik di daerah ini.

Sementara itu, data dari PLN, khusus untuk di Ternate dan Tidore dipastikan tidak akan terjadi pemadaman listrik selama Ramadhan, karena kapasitas listrik PLN di kedua daerah ini sebanyak 59 MW, sementara beban puncak hanya sekitar 33 MW.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018