Ambon, 15/4 (Antaranews Maluku) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pattimura Ambon, mengimbau para nelayan tradisional mewaspadai hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir di kota Ambon, Kabupaten Buru, Kabupaten Seram Bagian Timur dan Kabupaten Kepulauan Aru pada beberapa hari ke depan.

Data yang dihimpun Antara dari BMKG Stasiun Pattimura Ambon, Minggu, tercatat, kondisi cuaca dipengaruhi awan gelap (Cumulonimbus) di lokasi tersebut yang dapat menimbulkan angin kencang dan menambah tinggi gelombang.

Jadi harus diwaspadai karena Laut Arafura, perairan Tanimbar dan laut Maluku potensi tinggi gelombang mencapai 2,50 meter.

Laut Maluku kaya ikan pelagis, demersal dan biota laut lainnya yang bernilai ekonomi tinggi.

Begitu juga laut Arufura yang letak geografis dekat dengan Australia.

Bahkan, sering nelayan asal Maluku "hanyut" hingga memasuki wilayah teritorial Australia, makanya diamankan aparat keamanan setempat.

Karena itu, para nelayan yang hendak menangkap ikan jangan memaksakan diri melaut dengan mengandalkan armada tradisional.

Armada tradisional tidak kuat menahan kondisi cuaca tersebut dengan sewaktu-waktu terjadi perubahan kecepatan angin sehingga mempengaruhi tinggi gelombang.

Imbauan kondisi cuaca telah disampaikan melalui masing-masing Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di sembilan kabupaten dan dua kota, termasuk para Bupati maupun Wali Kota.

Diingatkan juga bila terjadi kondisi cuaca ekstrim, maka Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.

Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018