Ambon, 21/4 (Antara) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku mencatat ikan dan sayur sebagai komoditi yang lebih berpengaruh terhadap inflasi di Maluku, terutama Kota Ambon dan Tual.

"Pemicu meningkatnya harga komoditi ikan di pasar Ambon disebabkan karena penjualan komoditi yang satu ini hingga kini masih menggunakan sistem tumpukan, bukan kiloan, berbeda dengan pihak Badan Pusat Statistik (BPS) yang menggunakan sistem ukur kilogram," kata Andi Setyo Biwado, Kepala Tim Advisory dan pengembangan ekonomi BI Maluku di Ambon, Sabtu.

Terhadap kedua komoditi itu, lanjutnya, menjadi salah satu program Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Maluku guna menyamakan penggunaan ukuran standar yang dilakukan BPS, maupun para pedagang komoditi yang berpengaruh pada inflasi.

"Sebab komoditi yang dianggap paling berpengaruh terhadap inflasi di dua Kota Maluku yakni Ambon dan Tual adalah ikan dan sayur," ujarnya.

Dia mencontohkan seperti yang terlihat di pasar ikan Arumbay di kawasan pasar tradisional Mardika masih menggunakan sistem tumpukan.

Misalnya ikan momar, lanjutnya, di jual dengan harga Rp20.000/tumpuk (lima ekor), besok hari juga demikian, namun besar dan kecil ikannya sudah pasti berbeda, dan cara-cara seperti ini yang sangat berbeda dengan sistem yang digunakan BPS.

Karena itu di tahun 2018 ini akan dikampanyekan penggunaan timbangan sebagai pemula untuk bahan seperti ikan dan sayur guna mengukur kenaikan harga.
 
Pasar Mardika, salah satu jantung perekonomian di Kota Ambon, Maluku (John Nikita Sahusilawane)

Andi mengatakan, program pemecah inflasi dipatok pada tersedianya pasokan, harga terjangkau, lancarnya distribusi serta komunikasi ekspetasi.

"Kami telah fokus pada tersedianya pasokan, harga terjangkau, lancarnya distribusi dan komunikasi di tahun 2017 terhadap klaster bawang merah dan cabai rawit hal itu berjalan dengan baik, dan bersukhur karena di tahun 2017 inflasi kita terkendali di bawah tiga persen," ujarnya.

Dengan demikian kita akan terapkan pola yang sama dengan mengenalkan cara baru yakni menggunakan alat ukur KG pada komoditi ikan, dan sayur sehingga cukup terjangkau kestabilan harga di pasar.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018