Ternate, 28/4 (Antaranews Maluku) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku Utara (Malut) mengharapkan investor dapat mendukung ekonomi Malut melalui berbagai forum bisnis dengan menggandeng pengusaha dan investor dari dalam dan luar Indonesia.

"Potensi Malut masih cukup besar terutama di sektor kelautan, dimana sekitar 73 persen wilayah Maluku Utara adalah laut, sehingga potensi ekonomi dari kelautan dan perikanan masih sangat besar dan ini sangat potensial digarap investor," Kadis Perindag Provinsi Malut, Asrul Gailea di Ternate, Sabtu.

Selain itu, Provinsi Maluku Utara memiliki sejarah perdagangan rempah dan hubungan dengan dunia luar harus terbuka.

Saat ini, kata Asrul, banyak produk Malu langsung diekspor tanpa harus melalui pelabuhan singgah di Makassar atau Singapura dan kelebihan ini membuat peluang ekspor produk Maluku Utara semakin besar.

Namun, dia mengakui saat ini jalur pelabuhan belum terintegrasi dan targetkan punya pelabuhan terpusat sehingga bisa membesarkan ekonomi Maluku Utara, termasuk harus pusatkan satu Bandara Internasional.

Sebelumnya, Malut menawarkan beberapa produk unggulan seperti perikanan, perkebunan, kehutanan dan wisata ke pasar internasional yang datang melihat infrastruktur, kehutanan dan bidang kesehatan.

Sehingga, pihaknya menginginkan agar Maluku Utara bisa sejajar dengan daerah lain dalam bidang ekonomi, karena sebagai provinsi yang cukup muda, Maluku Utara ingin agar potensi ekonomi daerahnya dikenal dunia.

Dia menambahkan, Provinsi Malut sendiri pada April tahun 2017 lalu pernah menjadi tuan rumah dalam The 1st North Maluku International Business Forum negara-negara yang mengirimkan delegasinya adalah Australia, Malaysia, Singapura dan Yordania.

Oleh karena itu, dengan adanya forum tersebut, Provinsi Maluku Utara telah membuka diri terhadap pergaulan ekonomi dunia.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018