Ternate, 14/5 (Antara) - Batahlil merupakan tradisi masyarakat Ternate, Maluku Utara (Malut) yang masih dipertahankan hingga saat ini dalam menyambut bulan suci Ramadan.

"Masyarakat di Ternate akan merasa ada yang kurang dalam menghadapi Ramadan kalau belum melaksanakan ritual batahlil, dan itu sudah berlangsung sejak zaman dulu," kata salah seorang tokoh masyarakat di Ternate, Soleman, Senin.

Tradisi bathalil yang biasanya dilaksanakan minggu terakhir menjelang Ramadan itu tujuannya adalah untuk mengirimkan doa kepada arwah keluarga yang telah meninggal serta untuk menyiapkan jiwa dalam menghadapi Ramadan.

Menurut dia, warga yang akan melaksanakan batahlil didahului dengan mengundang perangkat masjid terdekat, biasanya imam dan tetangga terdekat untuk datang batahlil ke rumah yang bersangkutan pada hari dan jam yang telah ditentukan.

Warga yang akan melaksanakan tradisi batahlil itu biasanya menyiapkan makanan khas, seperti ketupak dan nasi kuning serta bahan untuk ritual batahlil yakni daun pandan, daun jeruk dan bunga melati serta kemenyang dari serbuk damar.

Prosesi ritual batahlil, kata Soleman, dilakukan dengan cara duduk saling berhadapan dan dibagian ujung duduk imam yang akan memimpin ritual, sementara daun pandan, daun jeruk dan bunga melati yang sudah diiris tipis ditempatkan depan masing-masing.

Dalam prosesi ritual batahlil itu selain membaca ayat-ayat dalam Al-quran seperti surat Al-Fatihah, Al- Ikhlas, Al- Falaq dan AL- Nas juga kalimat dzikir, shalawat serta doa-doa, seperti doa arwah dan doa tolak bala.

Ia menambahkan, tradisi lain yang dilakukan warga Ternate untuk menyambut Ramadan adalah berziarah ke makam keluarga yang telah meninggal serta membersihkan rumah dan lingkungan sekitarnya, termasuk masjid.

John N.S



(T.L002/B/J007/J007) 14-05-2018 11:41:14

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018