Ambon, 18/5 (Antaranews Maluku) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon memantau titik bencana alam di dua kecamatan wilayah tersebut.

Kepala BPBD kota Ambon, Demmy Paays di Ambon, Jumat, menjelaskan, intensitas hujan tinggi yang cukup tinggi sejak Kamis (17/5) malam hingga Jumat, berdampak pada terjadinya bencana banjir dan longsor di empat titik yakni kawasan Galunggung, Batu Merah kecamatan Sirimau, negeri Urimessing dan Silale kecamatan Nusaniwe.

"Kita fokus memantau titik bencana berdasarkan laporan masyarakat, serta kawasan yang dinilai rawan bencana banjir dan longsor," katanya melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Ambon, David Passal, Jumat.

Ia mengatakan, curah hujan yang tinggi mengakibatkan sembilan rumah terkena tanah longsor yakni tujuh Kepala Keluarga (KK) di Desa Urimessing, satu KK di Galunggung dan Batu Merah dalam, sedangkan di kawasan Silale satu unit rumah waega tergenang air, akibat tersumbatnya drainase.

Data yang dihimpun petugas BPBD sejak 3-18 Mei 2018, dua kecamatan terkena dampak bencana yakni Kecamatan Sirimau dan Nusaniwe.

"Dua kecamatan terkena dampak bencana yakni Sirimau dan Nusaniwe satu titik dan enam titik harus diantisipasi agar tidak menyebar lebih besar," ujarnya.

Pihaknya kata David, telah memberikan bantuan berupa terpal, sekop, dan karung, untuk membantu warga mengantisipasi terjadinya bencana.

Mengantisipasi bencana pihaknya juga telah menyiapkan petugas untuk menindaklanjuti laporan dari masyarakat melalui posko di kantor BPBD Karang Panjang Ambon.

Petugas siaga di kantor langsung merespon jika ada laporan bencana dari masyarakat. Masyarakat yang terancam longsor juga dapat mengambil terpal di kantor BPB

"Kami juga terus melakukan koordinasi dengan BMKG untuk memantau setiap jam laporan cuaca yang patut diantisipasi warga dan dikirimkan secara berkala," tandasnya.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018