Ternate (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) Maluku Utara menerjunkan personelnya ke lokasi di 16 desa untuk membagikan masker kepada warga terdampak erupsi Gunung Ibu pada Minggu 28 April 2024 sekitar pukul 00.37 WIT.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Halbar Sofyan Aswad kepada ANTARA di Ternate Minggu mengatakan, tim BPBD Kabupaten Halbar telah diterjunkan ke lokasi terdampak erupsi Gunung Ibu, dan meninjau kondisi terkini terutama warga di 16 desa di Kecamatan Ibu.
Hujan abu melanda beberapa desa di bagian barat Gunung Ibu, di antaranya Desa Ake Boso, Desa Naga, Desa Kie Ici, Desa Maritango, Desa Tongute Goin, Desa Tongute Sungi, Desa Soanama Sungi, Desa Akesibu, Desa Gam Ici, Desa Kampung Baru, Desa Gamlamo, Desa Tongute Ternate Asal, Desa Tongute Ternate, Desa Tahafo, Desa Togola Sanger dan Desa Togola Wayoli, Kecamatan Ibu.
Selain itu, kata Sofyan, pihaknya juga membagikan masker kepada warga untuk digunakan saat beraktivitas.
"Sebab, hujan abu vulkanik mengakibatkan debu dan dikhawatirkan mengganggu kesehatan warga, sehingga masyarakat Kecamatan Ibu dan sekitarnya diimbau untuk memakai masker saat beraktivitas di luar rumah," kata Sofyan.
Kendati demikian, saat ini aktivitas vulkanik Gunung Ibu berada pada Status Level II (Waspada), dan masyarakat di sekitar Gunung Ibu dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 2,0 km dan perluasan sektoral berjarak 3,5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
Sofyan mengimbau, jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut dengan masker dan kacamata.
BPBD berharap seluruh pihak agar menjaga kondusifitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat agar selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.
Sebelumnya, Petugas Pos Pengamatan Gunung Ibu, Axl Roeroe mengatakan, telah terjadi erupsi Gunung Ibu di Maluku Utara pada tanggal 28 April 2024 pukul 00:37 WIT, dengan tinggi kolom abu teramati ± 3.500 m di atas puncak (± 4.825 m di atas permukaan laut).
Roeroe menambahkan, kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi sekitar 3 menit 26 detik.