Ambon, 24/5 (Antaranews Maluku) - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua mengajak umat beragama di provinsi tersebut untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta introspeksi diri selama bulan suci Ramadhan 1439 Hijriah.

"Ramadhan merupakan momentum untuk kita semua terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan, sekaligus mengintrospeksi diri masing-masing," kata Zeth pada buka puasa dan safari Ramadhan yang digelar Pemprov Maluku bersama TNI - Polri dan masyarakat, di Ambon, Kamis malam.

Bulan suci Ramadhan yang dilaksanakan umat Muslim bukan hanya untuk menggugurkan kewajiban, tetapi harus bermakna untuk pembentukan pribadi dan kualitas hidup baik masing-masing umat beragama.

Puasa merupakan ibadah yang bersentuhan langsung dengan upaya melakukan pengendalian diri dari hawa nafsu dan amarah.

"Nafsu merupakan fitrah manusia karena dengan akal dan nafsu manusia bisa membangun peradabannya. Tetapi jika nafsu dan akal tidak bisa dikendalikan maka manusia dapat menjadi makhluk yang paling buas dan hina," katanya.

Dia menandaskan, nafsu dan amarah yang tidak dapat dikendalikan berdampak merusak potensi positif yang kita miliki sekaligus menjadi sumber segala kerusakan seperti yang berkembang saat ini.

Perkelahian antarnegeri atau kelompok, perebutan tanah adat, masalah korupsi, narkoba, serta makin berkembangnya perilaku hedonisme, seks bebas serta pemikiran pragmatisme, menurut Zeth, disebabkan hawa nafsu yang tidak terkendali.
 
Plt. Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua memberikan bingkisan kepada seorang ibu saat Safari Ramadhan dan buka puasa bersama dengan berbagai kalangan di Kota Ambon, Kamis (24/5) (Jimmy Ayal)

Begitu pun rusaknya lingkungan hidup hingga berkembangnya ujaran kebencian dan berita bohong (hoaks) serta persekusi yang nyaris menimbulkan disintegrasi sosial bangsa.

"Katong (kita) kehilangan rasa malu, kehilangan rasa hormat dan cinta kepada sesama. Semua itu tidak lain karena kita terjebak dengan nafsu dan amarah," ujarnya.

Sehubungan dengan itu, dia mengajak umat beragama di Maluku untuk memanfaatkan momentum Ramadan untuk meningkatkan kualitas kerukunan antarumat beragama, sebagaimana upaya bersama untuk menjadikan Maluku sebagai laboratorium kerukunan umat beragama terbaik di Indonesia.

"Bulan suci Ramadan merupakan momentum sangat tepat bagi kita semua untuk mengintrospeksi dan kalesang (peduli-benahi) diri agar terjadi perubahan pola pikir dan karakter yang baru dan lebih positif," tandasnya.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018