Ambon, 26/5 (Antaranews Maluku) - Kapala Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Bulog Maluku, Arif Mandu mengatakan gudang beras milik perusahaan itu di Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) sudah difungsikan.

"Jadi gudang Bulog di Kota Saumlaki dengan daya tampung 2.000 ton beras sudah difungsikan sekarang," ujarnya.

Stok beras yang ada di gudang tersebut, katanya, akan melayani permintaan masyarakat yang ada di Kabupaten MTB dan Maluku Barat Daya (MBD).

Arif mengakui, selama ini lima daerah di kawasan Maluku Tenggara yakni Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten MTB, Kabupaten Aru, dan MBD mendapat pasokan beras dari gudang yang ada di Kota Tual.

Dengan berfungsinya gudang di MTB, maka akan masalah keterlambatan penyaluran beras ke daerah itu.

"Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu yakni kelangkaan beras di MTB sehingga harus di angkut dari Ambon dengan mempergunakan kapal TNI Angkatan Laut," ujarnya.

Dia mengatakan cuaca yang kurang bersahabat di perairan Maluku menyebabkan penyaluran beras sering terganggu. Karena itu dengan adanya gudang di Saumlaki sudah bisa terjawab, paling tidak sudah tidak ada lagi kejadian rawan pangan di daerah itu.

"Kami juga berharap ada gudang beras di Kabuopaten Aru, sebab jarak dari Kota Tual ke Dobo, Ibu Kota Kabupaten Aru agak jauh, apalagi kalau terjadi musim ombak cukup sulit dan itulah kendala yang dihadapi selama ini," katanya.

Kalau Pemda Aru bisa menyiapkan lahan, maka Bulog juga bisa membangun gudang di Dobo, katanya.

"Yang sekarang ini Bulog juga sudah mendapat lahan dari Pemda Maluku Tengah untuk membangun gudang beras Bulog di Kobi Sonta, kawasan Seram Bagian Utara dan tinggal menunggu proses administrasi dalam hal ini sertifikat, kalau sudah ada langsung di bangun," ujarnya.

Tentang stok hadapi Lebaran, Arif mengatakan stok beras ada 7.000 ton yang tersebar di gudang-gudang milik Bulog Maluku, selain penambahan dari Surabaya dan Makasar yang sedang dalam perjalanan menuju Ambon sebanyak 8.000 ton lagi.

Dengan begitu, beras Bulog Maluku cukup banyak dan bisa mengisi permintaan hingga tujuh bulan ke depan.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018