Ambon, 18/6 (Antaranews Maluku) - Penumpang kapal cepat KM. Cantika 99 yang melayari pelabuhan desa Haria, pulau Saparua - Tulehu, pulau Ambon, kabupaten Maluku Tengah mulai meningkat karena pemudik kembali dari kampung halaman.

Antara yang melakukan pemantauan di pelabuhan Tulehu, Senin, mencatat, meningkatnya pemudik menyebabkan para penumpang yang tidak kebagian tiket harus berdiri.

Sebagian besar dari pemudik yang kembali dari kampung halaman di pulau Saparua adalah para Aparatur Sipil Negara (ASN), pemudik dari luar daerah Maluku dan mahasiswa.

"Beta (saya) besok (19/6)) sudah harus berangkat ke Jakarta untuk menunaikan tugas sehingga kembali hari ini (Senin) setelah sepekan berlibur di desa Sirisori Amalatu," kata pemudik, Papong.

Dia menyatakan, senang bisa memanfaatkan waktu libur bersama dalam rangka merayakan 1 Syawal 1439 Hijriah bersama orang tua dan sanak keluarga di desa kelahirannya.

"Kapal cepat menjamin pelayaran dari Haria - Tulehu dengan waktu tempuh satu jam dan tiket Rp60.000/ penumpang sehingga tidak khawatir kondisi gelombang tinggi maupun hujan intensitas ringan hingga sedang," ujarnya.

Penumpang lainnya, Sam Kaplale yang mudik ke desa Kulur, pulau Saparua, mengemukakan, kembali ke Ambon karena 21 Juni 2018 sudah harus masuk kantor.

"Saya tidak mau terlambat masuk kantor karena alasan apa pun pasti dikenakan sanksi mengingat pemerintah sudah memberikan waktu cuti bersama yang pajang sehingga harus dimanfaatkan dengan baik," katanya.

Dia senang dengan cuti bersama karena berada di Kulur selama liburan dimanfaatkan untuk menjalin silaturahami bersama sanak keluarga sambil memanfaatkan waktu membersihkan lahan perkebunan ditanami cengkih, pala dan kelapa.

"Kesempatan membersihkan lahan yang diwariskan orang tua karena hasilnya bisa bersekolah hingga bekerja sehingga bisa ditabung untuk masa depan anak - anak," ujar Sam.

Aparat kepolisian dan kesyabandaraan intensif melakukan pengawasan di pelabuhan Tulehu, baik mengecek kondisi kapal cepat, fasilitas keselamatan dan jumlah penumpang sebelum diizinkan berlayar.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018