Ambon, 3/7 (Antaranews Maluku) - Pemerintah Arab Saudi telah melakukan perubahan kebijakan untuk kegiatan perekaman geomteri berupa pengambilan sidik jari para calon jamaah haji tahun ini dilakukan di embarkasi asal.

"Biasanya perekaman geometri berupa pengambilan sidik jari dilakukan di Arab Saudi ketika jamaah tiba di sana oleh pemerintah setempat, tetapi dengan kemudahan tahun ini dilakukan langsung di embarkasi," kata Kabid Urusan Haji Kanwil Kemenag Maluku, H. Yasmin di Ambon, Selasa.

Penjelasan Yasmin disampaikan dalam rapat kerja dengan Komisi D DPRD Maluku dipimpin Saadyah Uluputty guna membahas rencana penetapan anggaran subsidi bagi calon jamaah haji yang akan berangkat pada musim haji tahun ini.

Karena perubahan bijakan ini, Kanwil Kemenag tidak bisa mengambil resiko jemaah dari Maluku lansung masuk embarkasi Sadiang di Makassar (Sulsel) dan melakukan perekaman, karena mereka perlu istirahat beberapa hari saat tiba di sana.

Akibatnya para calon jamaah asal Maluku yang kuotanya 1.090 orang harus ditempatkan ada penginapan atau hotel selama beberapa hari baru bisa masuk embarkasi Sadiang untuk dilakukan perekaman geometri.

"Kami juga sudah mulai melakukan pra embarkasi yang merupakan inovasi baru Kanwil Kemenag Maluku," katanya.

Pada saat petugas haji melaksanakan proses pendampingan seperti tahun-tahun sebelumnya dimulai ketika jemaah sudah berada di embarkasi, namun untuk saat ini tidak lagi diberlakukan.

Sebab proses pendampingan haji termasuk TPHD dengan tiga kategori sebagai pembimbing, layanan umum dan kesehatan sudah mulai melakukan tugasnya sejak keberangkatan dari Ambon.

Jadi tidak ada lagi TPHD di Sadiang, dan semua pihak terkait seperti petugas kloter dan jasa penerbangan sudah tahu tugasnya, sementara panitia hanya melakukan pemantauan dan koordinasi.

Jadi ketika asrama haji Maluku yang sementara dibangun ini rampung sesuai target 31 Desember 2018, maka pra embarkasi ini merupakan sebuah ancang-ancang untuk kedepan apa yang dilakukan pihak kanwil Kemenag bisa berjalan maksimal.

"Pekan lalu Kakanwil Kemenag Maluku juga sudah melakukan kunjungan ke Palembang untuk melihat bagaimana jalannya proses embarkasi haji di sana, dan nantinya tanggal 19 Juli 2018 kita melakukan proses pelepasan jamaah haji Provinsi Maluku," ujar Yamin.

Jumllah calon jamaah asal Maluku tahun ini yang sudah terdaftar sebanyak 1.090 orang, tetapi dua orang meninggal dunia, satu orang mengundurkan diri, dan 14 lainnya mutasi ke luar daerah.

Namun kuota haji 1.090 orang tetap akan berlaku dengan menambah calon jamaah sesuai daftar tunggu untuk diberangkatkan ke tanah suci.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018