Ambon, 4/7 (Antaranews Maluku) - Kesadaran warga di Maluku untuk mendonorkan darah melalui Palang Merah Indonesia (PMI) agar bisa disalurkan kepada mereka yang sangat membutuhkan masih tergolong rendah.

"Kami berharap bisa mendapatkan kantong berisi darah dari pendonor sebanyak mungkin melalui kegiatan memperingati Hari Anti Narkotik Internasional namun realisasinya tidak signifikan," kata Kepala BNN Provinsi Maluku, Brigjen Pol Rusno Prihardito di Ambon, Rabu.

Dari sejumlah instansi yang diundang BNN secara resmi agar mengirimkan para pegawainya mendonorkan darah, yang hadir hanya sebagian kecil, itu pun dari Ditresnarkoba serta satu orang dari Satbrimob Polda Maluku.

Sedangkan dinas/instansi terkait yang diundang seperti Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Koperasi dan UMKM, hingga Kepala Kecamatan Sirimau (Kota Ambon) dan BNI Cabang Ambon berhalangan hadir.

Menurut Rusno, pihaknya mengharapkan satu instansi minimal bisa mengirim sepuluh pegawai untuk mendonorkan darah demi kemanusiaan namun semuanya berhalangan karena disibukkan dengan pekerjaan.

"BNN provinsi sendiri terdapat lebih dari 70 pegawai, namun yang memenuhi syarat untuk mendonorkan darah hanya 15 orang dan kami ucapkan terimakasih kepada wartawan yang ikut andil menyumbangkan darahnya," ujar Rusno.

Hari Anti Narkotika Internasional jatuh pada tanggal 26 Juni 2018 namun baru diperingati BNN Provinsi Maluku hari ini, karena momentum pelaksanaan pesta demokrasi pemilihan kepala daerah serentak tanggal 27 Juni kemarin.

"Aksi donor darah dan bhakti sosial ini hanyalah kegiatan pra, sedangkan acara puncaknya tanggal 12 Juli 2018 kami lakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk memerangi narkoba," tandasnya.

Tema peringatan hari anti narkotika internasonal kali adalah menyatakan dan menggerakan seluruh kekuatan bangsa dalam perang melawan narkoba untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat tanpa narkoba.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018