Ambon, 1/8 (Antaranews Maluku) - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku Bambang Hermanto mengatakan pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi prioritas yang perlu dibangun secara serius di daerah ini.

"Potensi objek wisata di Maluku cukup banyak, namun pengelolaannya masih sangat sederhana," kata Bambang, di Ambon, Rabu.

Menurut dia, kurangnya permodalan para pelaku usaha pariwisata juga merupakan salah satu kendala dalam pengembangannya.

Pariwisata merupakan sektor yang sangat penting dan dapat menjadi lokomotif menarik gerbong berbagai sektor ekonomi lainnya, seperti kuliner, hiburan, properti, bisnis makro, pertanian, perikanan dan lainnya.

Bambang mengatakan pengembangan sektor pariwisata sangat mempengaruhi usaha turunannya, seperti usaha homestay, cinderamata, kuliner, dan usaha-usaha kecil lainnya yang nantinya?dapat menjadi kesempatan kerja dan pendapatan di sekitar daerah wisata.

"Dengan banyak menyerap tenaga kerja, sektor pariwisata mempunyai peran strategis dalam upaya memerangi kemiskinan dan pengangguran," ujarnya.

Karena itu, dalam peningkatkan dan pengembangan sektor UMKM dan Pariwisata, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Maluku membuat program kerja Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat.

Menurut Bambang yang juga KetuaTPAKD Maluku, pihaknya tahun? 2018 melaksanakan kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan pengelompokan daerah berdasarkan klaster ekonomi unggulan.

Dalam pelaksanaan, katanya, TPAKD bekerja sama dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Provinsi Maluku melakukan `Outreach` Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat di Desa Mamala dan Desa Morela untuk pengembangan klaster pariwisata dan industri rumahan.

"Kegiatan outreach adalah program untuk mendorong peningkatan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat," kata Bambang.?

Selain itu, peningkatan wawasan dan pemahaman stakeholder dan para pelaku bisnis di sektor home industry, pariwisata, dan perikanan mengenai dampak ekonomi pengembangan di sektor masing-masing.

Bambang mengakui sebelumnya TPAKD bersama OJK dan MES Provinsi Maluku telah melakukan kegiatan sosialisasi sekaligus pemetaan pelaku usaha sektor industri rumahan dan pariwisata pada?9 Desember?2017 di Desa Morela.

Kegiatan tersebut memberikan gambaran pemanfaatan komoditi lokal dalam pengembangan ekonomi masyarakat di Desa Mamala dan Morela.

Langkah awal kegiatan Outreach Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa Mamala dan Desa Morela, pada?30 Maret?2018 telah dilaksanakan pelatihan Pengelolaan Teh Pala dan Minyak Atsiri oleh peneliti dari Universitas Pattimura bertempat di Desa Mamala.

Selanjutnya pada 11 Mei 2018 melaksanakan Sosialisasi Perizinan Produk Kemasan yang menghadirkan narasumber dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan MUI Maluku bertempat?di Ballroom The Biz Hotel, Ambon.

Kemudian pada 30 Juli 2018 melaksanakan kegiatan Sosialisasi Akses Keuangan dan Pengelolaan Daerah Wisata.

"Kegiatan ini untuk memberikan informasi menyeluruh mengenai Kredit Usaha Rakyat (KUR), baik syarat memperolehnya maupun kebutuhan dokumen lainnya," kata Bambang.

Materi kegiatan sosialiasi itu dibawakan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Ambon sebagai salah satu bank penyalur KUR.

Materi pengelolaan daerah wisata dan pengembangan desa wisata dibawakan oleh General Manager The Natsepa Resort and Conference Centre, Miguel Ciotti Beliay, yang juga pemerhati wisata Maluku.

Pewarta: Rofinus E. Kumpul

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018