Ambon, 6/8 (Antaranews Maluku) - Gubernur Maluku, Said Assagaff segera mencanangkan pelaksanaan imunisasi Measles dan Rubella (MR) secara serentak 11 kabupaten/kota di provinsi tersebut.

Pencanangan imunisasi campak dan rubella di Maluku secara serentak dirangkaikan dengan peringatan Hari Anak Nasional Indonesia (HAN) 2018 dipusatkan di Madrasah Tsanawiyah (MTs), Kebun Cengkeh, Kecamatan Sirimau, Selasa (7/8), kata Kabag Humas Pemprov Maluku, Bobby Kin Palapia di Ambon, Senin.

Anak-anak Maluku akan mendapatkan hak yang sama seperti 35 juta anak lain di Pulau Jawa yang sudah terlebih dahulu mendapatkan imunisasi campak dan rubella di tahun 2017, ujarnya.

Maluku merupakan satu dari 28 provinsi diprioritaskan untuk pelaksanaan imunisasi MR tahun 2018, mengingat ancaman kecacatan maupun kematian bisa saja timbul pada anak yang tidak dibekali kekebalan tubuh secara cukup sehingga mendorong pemerintah terfokus pada pemberian dua imunisasi tersebut.

Pelaksanaan imunisasi di Maluku yang dilakukan dengan menggandeng Yayasan Lingkar Pemberdayaan Perempuan dan Anak (Lappan) serta UNICEF perwakilan Maluku, disasarkan menjangkau 546.335 anak berusia 9-15 tahun yang tersebar di 11 kabupaten/kota di provinsi tersebut.

Gubernur menyatakan, pelaksanaan imunisasi MR secara gratis menjadi "kado" terbesar bagi anak-anak di Maluku bertepatan dengan perayaan HAN 2018.

Dengan imunisasi MR maka ada jaminan anak-anak di Maluku terlindungi dari berbagai penyakit yangbisa menyebabkan kesakitan, kecacatan bahkan kematian.

"Imunisasi MR diberikan secara gratis bagi anak-anak usia sembilan bulan hingga 15 tahun di seluruh penjuru Maluku termasuk di pulau-pulau terluar," katanya.

Dia berharap melalui pencanangan imunisasi yang akan berlangsung selama bulan Agustus hingga September 2018, maka target minimal 95 persen anak Indonesia terlindungi dapat tercapai karena terbentuk kekebalan kelompok (herd immunity) dari serangan berbagai penyakit.

Karena itu Gubernur Said mengajak seluruh komponen masyarakat terutama orang tua untuk turut menyukseskan kampanye imunisasi MR dengan membawa anak-anaknya di setiap tempat yang telah ditetapkan untuk pelaksanaan imunisasi tersebut.

"Imunisasi tidak hanya menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan, tetapo orang tua juga berlu berpartisipasi dengan membawa anak-anaknya ke posyandu, puskesmas dan puskesmas pembantu maupun sekolah yang ditetapkan untuk mendapatkan imunisasi secara gratis," katanya.

Gubernur juga menjamin vaksin MR yang diberikan sangat berkualitasi dan direkomendasikan oleh Lembaga Kesehatan Dunia (World Health Organization-WHO) dan digunakan pada lebih dari 141 negara di dunia, serta memiliki izin edar dari Badan POM.

Kepala Dinas Kesehatan Maluku, Meikyal Pontoh menegaskan Komisi Daerah (Komda) dan Komisi Nasional (Komnas) Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) sepakat vaksinasi MR dilakukan secara professional.

Jika terjadi kejadian paskaimunikasi merupakan menjadi kejadian medik yang diduga berhubungan dengan imunisasi, maka akan ditangani secara spesifik dan terencana.

"Respon cepat akan mencegah persepsi yang keliru tentang KIPI dan mendudukkannya sebagai bagian tidak terpisahkan dari fenomena medis berupa reaksi vaksin, kesalahan prosedur, koinsiden, reaksi kecemasan, atau hubungan kausal yang tidak dapat ditentukan," katanya.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018