Ambon (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Ambon menggencarkan gerakan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dengan menyasar siswa tingkat sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah.
"BIAS merupakan salah satu program rutin yang dilaksanakan setiap bulan September melalui pemberian imunisasi lanjutan untuk anak usia sekolah dasar," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy di Ambon, Jumat.
Ia mengatakan, imunisasi yang diberikan pada siswa sekolah dasar, bertujuan untuk mencegah penyakit campak, rubella, difteri, dan tetanus neonatorum, yang menjadi masalah kesehatan di Indonesia.
Kegiatan BIAN, rutin dilaksanakan setiap tahun, dimana cakupan seharusnya 100 persen dari sasaran imunisasi yakni untuk imunisasi difteri tetanus, tetanus toksoid, dan rubella atau campak.
"Kita telah meminta setiap sekolah untuk bersama mensukseskan program bulan imunisasi anak sekolah dengan menghadirkan siswa kelas satu hingga enam SD untuk mendapatkan imunisasi," Katanya.
Pemberian imunisasi Rubella adalah satu dari beberapa program perlindungan kesehatan anak. Pemerintah melalui sekolah berkewajiban untuk melindungi anak melalui imunisasi.
Tujuan pemberian imunisasi untuk anak usia sekolah dasar, guna mempertahankan kekebalan tubuh serta memperpanjang masa perlindungan pada anak yang sudah mendapatkan imunisasi dasar.
“Jadi itu kewajiban pemerintah untuk melindungi anak lewat pemberian imunisasi, dan setiap anak juga mempunyai hak untuk mendapatkan perlindungan," ujarnya.
Wendy menyesalkan, peristiwa yang terjadi di salah satu sekolah di Kota Ambon, dimana orang tua siswa mengamuk ke pihak sekolah, karena tak terima anaknya mendapat imunisasi rubella.
"Setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan kesehatan melalui imunisasi, jika ada orang tua yang tidak mau anak imunisasi maka sebaiknya dibicarakan baik-baik, bukan dengan tindakan kekerasan," katanya.
Dalam rekaman video yang diunggah, orang tua siswa membentak dan menunjuk-nunjuk hingga kemudian memukul salah seorang tenaga pendidik di sekolah tersebut.