Ambon (ANTARA) - Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa mencanangkan tujuh kebiasaan anak Maluku hebat yang menyasar siswa-siswi SMA/SMK se-derajat dan Sekolah Luar Biasa (SLB) dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025.
“Anak-anak adalah aset terbesar kita, pewaris masa depan, dan harapan bagi kemajuan Provinsi Maluku karena di pundak merekalah cita-cita luhur bangsa ini akan dilanjutkan,” Kata Gubernur Hendrik di Ambon, Rabu.
Tujuh Kebiasaan anak Maluku hebat meliputi bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan makanan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat.
Kebiasaan yang dicanangkan ini bertujuan membentuk karakter anak agar menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, dan memiliki integritas. Hal itu kata dia selaras dengan tema peringatan HAN 2025 yakni “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045”.
Peringatan Hari Anak Nasional, kata dia, hendaknya dijadikan momentum untuk merenungkan komitmen bersama dalam melindungi, memenuhi hak, dan memastikan tumbuh kembang anak secara optimal.
"Kita juga harus memastikan bahwa anak-anak kita hidup dalam lingkungan yang aman, nyaman, dan mendukung anak -anak sehingga mereka dapat tumbuh menjadi individu yang cerdas, kreatif, berakhlak mulia, dan berdaya saing,” ucapnya.
Pencanangan ini, lanjut dia, bukan acara seremonial semata, namun merupakan ajakan bagi orang tua, guru, dan seluruh elemen masyarakat, untuk bersama -sama menginternalisasi kebiasaan-kebiasaan dalam kehidupan tumbuh kembang anak-anak.
“Pembentukan karakter harus menjadi konsentrasi kita bersama di setiap satuan pendidikan, sebab pembentukan karakter berawal dari mulai kebiasaan yang kemudian akan membentuk kepribadian dan pada akhirnya akan membangun peradaban,” katanya.
Berkaitan dengan hal itu, lanjut dia, peradaban yang dimaksud adalah karakter anak yang telah terbentuk menjadi budaya, sehingga tujuh kebiasaan ini kelak akan menjadi peradaban anak Indonesia.
Oleh sebab itu, menurut dia, semua pihak yang berperan sebagai agen perubahan memiliki peran vital dalam membentuk karakter generasi penerus, sehingga mereka menjadi anak -anak hebat yang akan menguatkan Indonesia.
“Saya mengajak seluruh komponen masyarakat untuk terus bersinergi dan berkolaborasi dalam upaya mewujudkan Maluku sebagai provinsi layak anak, mari kita ciptakan lingkungan yang ramah anak, tempat dimana anak dapat tumbuh, berkembang, dan mencapai potensi terbaik,” ajaknya.