Ambon, 13/8 (Antaranews Maluku) - Kepala Kantor Badan SAR Nasional Ambon, Muslimin memastikan KM. Cahaya Rejeki 88, sebuah kapal penangkap ikan yang tenggelam di perairan laut Arafura berasal dari Bali.

"Kapal ini bertolak dari dermaga barat Bali menuju wilayah tangkap di perairaan laut Arafura sejak tanggal 29 Juni 2018 dan mengalami musibah tenggelam akibat badai disertai angin kencang dan gelombang tinggi pada 2 Agustus 2018," kata Muslimin di Ambon, Senin malam.

Menurut dia, Kantor Basarnas Ambon juga belum menerima laporan resmi dan lengkap terkait musibah kecelakaan laut tersebut, tetapi data sementara menyebutkan 29 orang ABK bersama nakhoda berhasil diselamatkan.

"Kemungkinan ada satu korban yang meninggal dunia, tetapi laporan ini belum resmi sebab para ABK dan nakhoda KM Cahaya Rejeki 88 sedang dibawa menuju Dobo, Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Aru," ujarnya.

Sejauh ini belum diketahui pasti kapal apa yang berhasil menyelamatkan para nelayan pencari ikan asal Bali tersebut.

Kapolres kepulauan Aru, AKBP Adolf Bormasa yang dikonfirmasi secara terpisah membenarkan adanya musibah kecelakaan laut terhadap sebuah kapal pencari ikan asal Bali.

"Wilayah tangkapnya berada di laut Arafura dan dekat dengan Australia, sementara jarak dari Dobo ke lokasi tersebut sangat jauh, sekitar dua hari pelayaran, tetapi kondisi di laut saat ini sangat tidak bersahabat," jelas Kapolres.

Jadi semua orang berfikir lokasi tenggelamnya kapal ikan tersebut di Dobo, padahal posisinya sangat jauh dari Kepulauan Aru.

"Apalagi yang biasanya mendapat informasi yang berhubungan langsung adalah Syahbandar dan Dinas Perikanan dan saya cek mereka yang menegaskan KM. Cahaya Rejeki 88 berasal dari Bali," katanya.

Berikut nama-nama nakhoda dan ABK KM Cahaya Rejeki 88 antara lain Hendra (KKM), Pendi B Dolah, Charles Efendy, Hasan Maulana, Marselino Gusmao, Rojario Saores, Luis da Costa, Robin Simbolon, Edy Salim, Budi Darma, Glen Sialung, dan Lukman (kelasi).

Kemudian, Adam Ruhyat, Firman Nafian, Leonel Soares Quintao, Wellem Wila yang diduga meninggal dunia, Sandi, Moch. Arif Billah, Moch Amirul Mukmin, Kurniadi, Ristiawan, Nurjali, Iwan J. Aritonang, Suwarso, Syawki, Andrianto Ismail, Hendri, Bagus Wamamaulana, Heryanto, dan Rody Iskandar yang juga berstatus sebagai kelasi.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018