Ambon, 16/8 (Antaranews Maluku) - Harga berbagai hasil perkebunan Maluku yang merupakan komoditi ekspor daerah itu seperti cengkih, biji pala, fuli pala, coklat, dan kopra masih bertahan.

Hasil pemantauan di lokasi transaksi berbagai jenis hasil komoditas ekspor andalan Maluku di Jl Setia Budi, kawasan Rijoly, Kelurahan Batugajah, Kota Ambon, Kamis, menunjukkan harga yang dipatok para pembeli masih bertahan, kecuali fuli pala (pembungkus biji pala)yang naik tajam hingga mencapai Rp144.000/Kg.

Harga kopra sedikit bergerak naik dari Rp4.500 menjadi Rp4.700/Kg.

"Harga fuli pala saja yang mengalami perubahan naik cukup menguntungkan para petani di daerah ini sebab naik hingga mencapai Rp144.000/Kg,` kata Evi salah seorang pembeli.

Begitu juga dengan harga kopra yang bertahan sejak awal bulan Agustus hingga kini Rp4.700/Kg, setelah harga terpuruk sejak awal Juni hingga Juli yang mencapai Rp4.200/Kg, kemudian awal Agustus naik menjadi Rp4.700 dan bertahan sampai sekarang.

"Biar bertahan, tetapi sudah jarang sekali perajin kopra datang untuk menjual hasil kerajinan mereka," katanya.

Sedangkan komoditas lain seperti cengkih masih bertahan dengan harga Rp85.000/Kg, biji pala bundar Rp64.000/Kg, coklat Rp27.000/Kg

Evi mengatakan, perkembangan transaksi belakangan ini agak sepi, terutama kopra yang sudah jarang petani datang untuk menjual.

"Informasi banyak petani belum mau kerja kopra sebab harganya sangat mengecewakan," ujarnya.

Ia menambahkan, sampai hari ini patokan harga yang kami tawarkan kepada para petani di daerah ini selalu mengikuti perkembangan harga di pasar utama Surabaya.

"Kalau sampai terjadi perubahan harga di Surabaya sudah pasti di Ambon juga berpengaruh," ujarnya lagi.

Biasanya yang selalu terjadi fluktuasi harga, lanjutnya, yakni cengkih, pala bundar, dan kopra.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018