Ambon (ANTARA) - Harga berbagai hasil perkebunan Maluku yang merupakan komoditi ekspor selama ini, yang ditawarkan para pembeli di Kota Ambon, hingga kini masih terus bertahan.
Pantauan di lokasi transaksi hasil perkebunan di jalan Setia Budi, kawasan Rijoly, Kelurahan Batu gajah, Jumat, pembeli menawarkan harga cengkih sebesar Rp61.000/Kg. Harga ini bertahan sejak akhir April 2020.
Hasil perkebunan lainnya juga tetap bertahan, seperti fuli (pembungkus biji pala) Rp220.000/Kg, coklat Rp28.000/Kg, dan kopra Rp5.200/Kg.
"Harga berbagai hasil perkebunan Maluku sekarang ini masih terus bertahan, belum ada perubahan harga , apalagi kegiatan transaksi juga agak sepi karena banyak masyarakat yang enggang keluar rumah, takut karena virus corona yang semakin membara," kata Evi pembeli sekaligus pemilik toko di jalan Setia Budi.
Menurut dia, selama ini hasil pembelian yang di lakukan di Ambon dijual lagi ke Surabaya, karena itu dirinya selalu memantau perkembangan harga yang terjadi di Surabaya.
Perubahan harga di Surabaya pasti berpengaruh di Ambon, sebab hasil penjualan di Ambon dijual lagi ke Surabaya.
"Dari harga-harga yang dipatok selama ini, hanya kopra yang masih terus bertahan sejak bulan Maret hingga kini sebesar Rp5.200/Kg, dan ini sangat menguntungkan," ujarnya.
Selama ini juga banyak petani yang sudah jarang menjual hasil panen, artinya pembelian agak menurun, hal ini juga terkait dengan penyebaran virus COVID-19 membuat banyak masyarakat yang enggan keluar rumah.
Selain itu juga ada instruksi Pemerintah daerah bagi seluruh masyarakat di daerah ini terutama untuk mematuhi aturan-aturan yang ada sebagai bagian dari pencegahan penyebaran virus yang mematikan itu.
Harga hasil perkebunan ekspor Maluku di Ambon bertahan
Jumat, 15 Mei 2020 13:25 WIB