Ternate, 20/8 (Antaranews Maluku) - Target imunisasi Measles Rubella (MR) atau campak dan rubella di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) dikhawatirkan tidak akan tercapai menyusul adanya pro-kontra mengenai kehalalannya.
"Target imunisasi MR di Ternate sebanyak 58.100 anak, tetapi adanya pro-kontra di masyarakat mengenai kehalalan vaksin sangat menghambat kinerja kami dalam upaya mencapai target itu," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ternate, Fatihah Suma di Ternate, Senin.
Namun demikian, Dinkes Ternate dan seluruh jajarannya tetap melakukan sosialisasi mengenai imunisasi MR kepada masyarakat sesuai dengan Surat Edaran dari Menteri Kesehatan mengingat imunisasi MR merupakan program nasional yang sangat penting manfaatnya bagi anak-anak sebagai generasi bangsa.
Menurut dia, petugas Puskesmas tetap melakukan pelayanan imunisasi MR di sekolah-sekolah, tetapi itu hanya bagi yang bersedia diimunisasi sedangkan yang menolak ditanggungkan sampai bersedia.
Pelaksanaan imunisasi MR di Ternate pada Agustus ini dilakukan di Puskesmas dan pada September nanti dialihkan di Posyandu, tetapi tidak tertutup kemungkinan pada September nanti pelayanan tetap dilakukan di Puskesmas mengingat masih banyaknya anak-anak yang belum mendapat imunisasi MR.
Ia mengatakan, terlepas dari adanya pro-kontra mengenai kehalalan vaksin MR, tetapi imunisasi itu sangat penting bagi anak karena bisa menghindarkan anak dari berbagai penyakit kompilikasi serta kelainan pada organ mata, jantung dan otak.
Untuk itu masyarakat, khususnya mereka yang memiliki anak usia sembilan bulan sampai 15 tahun untuk memanfaatkan program nasional imunisasi MR ini, karena selain gratris juga menjadi ihtiar orang tua untuk menyiapkan anaknya sebagai generasi yang berkualitas.
Fatihah Suma tidak merinci realisasi imunisasi MR di Ternate, tetapi khusus untuk ditingkat Provinsi Malut sesuai data dari target MR sebanyak 300.280 anak, realisasinya masih dibawa 20 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
"Target imunisasi MR di Ternate sebanyak 58.100 anak, tetapi adanya pro-kontra di masyarakat mengenai kehalalan vaksin sangat menghambat kinerja kami dalam upaya mencapai target itu," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ternate, Fatihah Suma di Ternate, Senin.
Namun demikian, Dinkes Ternate dan seluruh jajarannya tetap melakukan sosialisasi mengenai imunisasi MR kepada masyarakat sesuai dengan Surat Edaran dari Menteri Kesehatan mengingat imunisasi MR merupakan program nasional yang sangat penting manfaatnya bagi anak-anak sebagai generasi bangsa.
Menurut dia, petugas Puskesmas tetap melakukan pelayanan imunisasi MR di sekolah-sekolah, tetapi itu hanya bagi yang bersedia diimunisasi sedangkan yang menolak ditanggungkan sampai bersedia.
Pelaksanaan imunisasi MR di Ternate pada Agustus ini dilakukan di Puskesmas dan pada September nanti dialihkan di Posyandu, tetapi tidak tertutup kemungkinan pada September nanti pelayanan tetap dilakukan di Puskesmas mengingat masih banyaknya anak-anak yang belum mendapat imunisasi MR.
Ia mengatakan, terlepas dari adanya pro-kontra mengenai kehalalan vaksin MR, tetapi imunisasi itu sangat penting bagi anak karena bisa menghindarkan anak dari berbagai penyakit kompilikasi serta kelainan pada organ mata, jantung dan otak.
Untuk itu masyarakat, khususnya mereka yang memiliki anak usia sembilan bulan sampai 15 tahun untuk memanfaatkan program nasional imunisasi MR ini, karena selain gratris juga menjadi ihtiar orang tua untuk menyiapkan anaknya sebagai generasi yang berkualitas.
Fatihah Suma tidak merinci realisasi imunisasi MR di Ternate, tetapi khusus untuk ditingkat Provinsi Malut sesuai data dari target MR sebanyak 300.280 anak, realisasinya masih dibawa 20 persen.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018