Ternate, 22/8 (Antaranews Maluku) - Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Basarnas Ternate, Maluku Utara (Malut) menyatakan, pencarian satu korban ABK KMP Bandeng bernama Supardi (33 tahun) yang tenggelam di perairan Loloda diperluas hingga ke Kabupaten Pulau Morotai.
Kepala Basarnas Ternate, Muhammad Arafah, Selasa, menyatakan, kapal yang membawa 51 orang yakni 34 penumpang dan 17 ABK,mendapat dukungan pencarian KN SAR 237 Pandudewanata dan KRI Rencong 622 akan melakukan pencarian di Pesisir Utara Pulau Halmahera dan Pulau Morotai.
Selain itu, pencarian juga menggunakan dua helikopter jenis Hely Sirkosky C76 dan PK-PUY Pelita Air.
Armada ini terbang dari Bandara Sultan Babullah, Ternate menuju Lanud Morotai untuk melakukan refuel dan akan melanjutkan pemantauan udara hari keenam terhadap satu korban tenggelamnya KMP Bandeng yang belum ditemukan di Perairan Pulau Morotai dengan total rute pencarian 236,97 Nm.
Selain itu, sejumlah tim Intel Rem 152/Babullah bahwa PD TW 0820 0900 I, seluruh Kodim dan Yonif Jajaran Korem 152/Babullah terdiri dari Kodim 1501/Ternate, Kodim 1505/Tidore, 1508/Tobelo, 1509/Labuha,Yonif RK 732 Banau dan Satgas Yonif 731/Karabesi mengerahkan personelnya untuk melakukan pencarian korban di wilayah pesisir laut masing-masing.
Kendati demikian, KN SAR 237 Pandudewanata tiba di dermaga Daruba, Morotai, serta KRI Rencong 622 lego jangkar di Utara Pulau Rao dengan hasil pencarian hari ini masih nihil.
Sedangkan unsur yang terlibat diantaranya Kantor Pencarian dan Pertolongan Ternate, seluruh Kodim dan Yonif, jajaran Korem 152/Babullah dan Lanud Morotai, Lanal Ternate, Lanal Morotai, Ditpolair Polda Malut,? Polair Res Halut, KSOP Ternate, SROP Ternate, PT ASDP Cabang Ternate, ASDP Tobelo, Orari Halut, Dishub Ternate serta Dishub Tobelo.
Dia mengatakan, dalam pencarian itu, SRU Laut Terlibat KN SAR 237 Pandudewanata, KRI Rencong 622, masyarakat nelayan Loloda Kepulauan, masyarakat nelayan Desa Baja dan masyarakat nelayan Morotai
Sebelumnya, tim Basarnas berhasil menemukan tiga orang, dua orang diantaranya sudah meninggal dunia yakni Alfred Rahasia (56) nahkoda dan Aksftar (27).
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
Kepala Basarnas Ternate, Muhammad Arafah, Selasa, menyatakan, kapal yang membawa 51 orang yakni 34 penumpang dan 17 ABK,mendapat dukungan pencarian KN SAR 237 Pandudewanata dan KRI Rencong 622 akan melakukan pencarian di Pesisir Utara Pulau Halmahera dan Pulau Morotai.
Selain itu, pencarian juga menggunakan dua helikopter jenis Hely Sirkosky C76 dan PK-PUY Pelita Air.
Armada ini terbang dari Bandara Sultan Babullah, Ternate menuju Lanud Morotai untuk melakukan refuel dan akan melanjutkan pemantauan udara hari keenam terhadap satu korban tenggelamnya KMP Bandeng yang belum ditemukan di Perairan Pulau Morotai dengan total rute pencarian 236,97 Nm.
Selain itu, sejumlah tim Intel Rem 152/Babullah bahwa PD TW 0820 0900 I, seluruh Kodim dan Yonif Jajaran Korem 152/Babullah terdiri dari Kodim 1501/Ternate, Kodim 1505/Tidore, 1508/Tobelo, 1509/Labuha,Yonif RK 732 Banau dan Satgas Yonif 731/Karabesi mengerahkan personelnya untuk melakukan pencarian korban di wilayah pesisir laut masing-masing.
Kendati demikian, KN SAR 237 Pandudewanata tiba di dermaga Daruba, Morotai, serta KRI Rencong 622 lego jangkar di Utara Pulau Rao dengan hasil pencarian hari ini masih nihil.
Sedangkan unsur yang terlibat diantaranya Kantor Pencarian dan Pertolongan Ternate, seluruh Kodim dan Yonif, jajaran Korem 152/Babullah dan Lanud Morotai, Lanal Ternate, Lanal Morotai, Ditpolair Polda Malut,? Polair Res Halut, KSOP Ternate, SROP Ternate, PT ASDP Cabang Ternate, ASDP Tobelo, Orari Halut, Dishub Ternate serta Dishub Tobelo.
Dia mengatakan, dalam pencarian itu, SRU Laut Terlibat KN SAR 237 Pandudewanata, KRI Rencong 622, masyarakat nelayan Loloda Kepulauan, masyarakat nelayan Desa Baja dan masyarakat nelayan Morotai
Sebelumnya, tim Basarnas berhasil menemukan tiga orang, dua orang diantaranya sudah meninggal dunia yakni Alfred Rahasia (56) nahkoda dan Aksftar (27).
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018