Ambon, 25/9 (Antaranews Maluku) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku mendukung pengembangan pariwisata di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) khususnya di Kepulauan Kei.

"Hal tersebut merupakan salah satu poin penting dari hasil pembahasan dalam diskusi Publik dengan tema mendorong sektor pariwisata yang diselenggarakan pada tanggal 20 September 2018 yang berlangsung di Kota Langgur," kata Kepala Tim Advisori dan Pengembangan Ekonomi BI Maluku Andy Setyo Biwado di Ambon, Senin.

Diskusi yang dihadiri oleh perwakilan dari BI Maluku, organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, Pimpinan desa dan pengurus badan usaha milik Ohoi (desa), Badan Pusat Statistik Kabupaten Maluku Tenggara, dan beberapa pelaku usaha di Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual.

Andy mengatakan turut hadir dalam diskusi tersebut? narasumber dari Dinas pariwisata setempat dan pengelola? desa wisata Kaki Langit, Yokjakarta, Fahlul Mukti sebagai contoh? pengembangan desa wisata yang berhasil.

"Saat ini terdapat 20 desa wisata di Malra dengan tingkat perkembangan yang bervariasi dari masing-masing desa," katanya.

Di satu sisi, lanjutnya, terdapat desa wisata yang sudah berkembang namun di sisi lain masih terdapat desa wisata yang masih dalam tahap awal pengembangan.

Pengetahuan akan desa wisata dari masyarakat desa tersebut juga masih sangat terbatas.

Andy mengatakan pemaparan yang disampaikan oleh Fahlul Mukti disambut antusias oleh para peserta diskusi.

"Sejarah pembentukan desa wisata Kaki Langit dari desa yang miskin dan dipandang sebelah mata hingga menjadi desa wisata yang terkenal dan ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun asing cukup menginspirasi peserta," kata Fahlul Mukti.

Strategi Desa Wisata Kaki Langit yang tidak hanya menawarkan keindahan objek wisata, tetapi juga menjual experience bagi wisatawan ditambah dengan story telling atas suatu objek wisata, dan prinsip diferensiasi dari masing-masing objek wisata tersebut dinilai sebagai strategi cerdas dan sangat mungkin diterapkan di desa wisata di Kabupaten Malra dan Kota Tual.

Andy menambahkan melalui koordinasi yang baik dengan pemerintah daerah baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota bahkan desa, BI Maluku optimistis bahwa desa wisata di Kabupaten Malra dan Kota Tual dapat berkembang lebih baik lagi.

"Meskipun desa wisata di kedua kabupaten dan kota tersebut masih dalam tahap pengembangan, tetapi melihat potensi kekayaan alam yang sangat melimpah, bukan tidak mungkin pengembangan desa wisata di daerah itu akan menghasilkan sumber pertumbuhan ekonomi baru di Maluku," ujarnya.

Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi Maluku juga tetap terjaga, bahkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di desa secara signifikan.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018