Ternate, 5/10 (Antaranews Maluku) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) menyatakan tiga kelurahan di Ternate Barat terdampak abu vulkanik letusan Gunung Gamalama yang meletus pada Kamis (4/10).

"Seluruh lurah di kawasan terdampak abu vulkanik akan dikumpulkan untuk mengantisipasi adanya lahar dingin saat musim hujan," kata Kepala BPBD Kota Ternate, Hasyim Yusuf di Ternate, Jumat.

Letusan Gunung Gamalama itu langsung diantisipasi BPBD dan pemerintah kecamatan setempat dengan membagikan masker ke warga di Ternate Barat terutama tiga kelurahan diantaranya yang paling besar dampaknya adalah Kelurahan Takome, Loto dan Togafo.

BPBD Kota Ternate sudah mendistribusikan satu karton masker untuk masyarakat setempat, dan menurut Camat Ternate Barat, warga di lokasi masih membutuhkan tambahan masker.

Keterangan resmi Kementerian ESDM Badan Geologi PVMBG Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama? menyatakan bahwa status Gunung Gamalama saat ini Level II (Waspada) dengan rekomendasi agar masyarakat di sekitar Gunung Gamalama, pengunjung dan wisatawan tidak beraktifitas di dalam radius 1.5 KM dari kawah puncak Gunung Gamalama.

Selain itu, pada musim hujan, masyarakat yang tinggal di sekitar aliran berhulu di Gunung Gamalama agar mewaspadai potensi anacaman bahaya sekunder berupa aliran lahar.

Bahkan, untuk status Gunung Gamalama belum perlu dinaikkan karena situasi masih memadai untuk erupsi saat ini.

Oleh karena itu, pihaknya meminta masyarakat agar tetap tenang dan melakukan aktivitas seperti biasa dan diimbau untuk mencari informasi dari sumber terpercaya serta tidak menyebarkan informasi yang dapat membuat resah masyarakat.

Gunung api Gamalama di Pulau Ternate, Maluku Utara (Malut), Kamis, pukul 11.52 Wit mengalami erupsi dengan mengeluarkan asap berwarna putih kelabu setinggi 250 meter dari puncak awal.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama, Darno Lamane ketika dihubungi mengatakan abu vulkanik dari erupsi Gunung api Gamalama terbawa angin ke arah barat laut dan jatuh di wilayah Kecamatan Ternate Barat dan Pulau Ternate.

Walaupun Gunung Gamalama erupsi, statusnya masih tetap waspada level II, namun terus dilakukan pengamatan untuk mengetahui perkembangan aktivitas vulkanik gunung itu.

Darno mengatakan, perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Gamalama sudah menunjukkan peningkatan sekitar pukul 10.00 Wit dan pada pukul 11.52 Wit terjadi erupsi dan belum diketahui kapan akan kembali erupsi, karena tergantung dari kondisi aktivitas vulkanik di gunung itu.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018